Bandarlampung (ANTARA) - Kopi bubuk Gunung Betung, Bandarlampung banyak diburu wisatawan yang berkunjung ke daerah ini mengjngat cita rasa kopi khas yang berasal dari wilayah pegunungan.

Selain terkenal karena wisatanya, Lampung juga terkenal akan oleh-oleh khasnya, salah satunya yang banyak diminati dan diburu oleh wisatawan yang berkunjung ke daerah ini adalah kopi.

Ahmad Rasman, salah satu pengusaha UMKM kopi bubuk merek Gunung Betung, Sumber Agung, Kecamatan Kemiling, Bandarlampung, Rabu, mengatakan bahwa saat libur sekolah dan Lebaran lalu banyak wisatawan yang memburu kopi bubuk Gunung Betung ini sebagai buah tangan.

"Waktu libur Lebaran dan sekolah, lokasi usaha kopi saya yang berhadapan langsung dengan objek wisata Lengkung Langit Dua ini banyak dikunjungi oleh wisatawan. Setelah selesai berekreasi dari Lengkung Langit Dua, para wisatawan biasanya mampir ke kedai kopi saya sembari menikmati kopi racikan yang saya buat. setelah mereka mencicipi kopi racikan saya dan mengetahui bahwa kopi Gunung Betung ini enak, mereka langsung berbelanja kopi bubuk Gunung Betung ini untuk dijadikan oleh-oleh," ujarnya.

"Pada libur sekolah dan Lebaran kemarin, alhamdulillah laku terjual sampai 100 kg untuk kemasan biasa dan kemasan premium. Wisatawan yang memborong kopi dominan berasal dari daerah Palembang. Setelah libur sekolah dan libur Lebaran tahun ini, per minggunya laku terjual kurang lebih 50 kg," imbuhnya.

Ia menambahkan bahwa, Kopi Bubuk Gunung Betung kemasan premium ini, memiliki komposisi 100 persen biji kopi petik merah dari jenis robusta yang dibandrol dengan harga Rp20.000 per 170 gr dan Rp120.000 per kg.

Untuk kemasan biasa, memiliki komposisi 75 persen biji kopi petik merah, 15 persen biji kopi petik kuning dan 10 persen biji kopi petik hijau yang di bandrol dengan harga Rp15.000/ 200gr dan Rp75.000/kg.

Menurutnya, sesuai dengan namanya, kopi bubuk Gunung Betung ini diambil dari Gunung Betung.
Kopi gunung betung ini ditanam pada ketinggian 800 Mdpl yang memiliki ciri khas khusus dari penanamnya, yang dikelilingi oleh buah-buahan seperti durian dan juga aren sehingga penyerapan inti sari buah tersebut masuk ke dalam pohon kopi Gunung Betung itu sendiri yang membuat cita rasa dari kopi bubuk ini memiliki cita rasa khas dibandingkan dengan kopi lainnya.

"Saya pernah menjadi juara Gugus Kendali Mutu (GKM) pada tahun 2004-2009, jadi saya ingin tetap mempertahankan kualitas kopi yang saya jual," tambahnya lagi.

Baca juga: Tanggamus dan Bandarlampung tuan rumah Hari Kopi Internasional
Baca juga: Industri kopi terintegrasi di Gunung Betung Bandar Lampung

Pewarta: Agus Wira Sukarta/M.S Taufiqurrahman
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023