Washington (ANTARA) - Amerika Serikat akan mengeluarkan peraturan baru pada Rabu waktu setempat yang akan menolak suaka untuk bagi sebagian besar migran yang melintasi perbatasan AS-Meksiko secara ilegal.

Hal itu merupakan bagian penting rencana penindakan Presiden Joe Biden karena kebijakan pembatasan perbatasan COVID-19 yang dikenal dengan Title 42 akan berakhir pekan ini.

Versi akhir dari peraturan baru tersebut akan memiliki beberapa perubahan signifikan dari draf yang dipublikasikan pada Februari, kata pejabat administrasi senior Biden kepada wartawan pada Selasa malam waktu setempat.

Peraturan itu akan menyatakan bahwa migran yang tiba di perbatasan tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan suaka jika mereka melewati negara-negara lain tanpa mencari perlindungan di negara lain selain AS terlebih dahulu atau jika mereka gagal menggunakan jalur legal untuk masuk ke AS.

Pemerintahan Biden bersiap menghadapi peningkatan penyeberangan tanpa izin saat pembatasan COVID-19 yang pertama kali diterapkan pada Maret 2020 dihapus pada Kamis. Para migran telah berkumpul Meksiko pekan ini saat ribuan orang yang menyeberang ke AS telah menyebabkan ketegangan di kota-kota perbatasan.
Baca juga: Fasilitas migran Meksiko dekat perbatasan AS terbakar, 39 orang tewas

Pembatasan Title 42 memungkinkan otoritas AS dengan cepat mengusir banyak migran non-Meksiko ke Meksiko tanpa memberi kesempatan untuk mencari suaka di AS. Orang berkewarganegaraan Meksiko, yang paling sering tertangkap masuk, dapat dengan cepat dikembalikan ke Meksiko di bawah kesepakatan bilateral yang telah ada sebelum pembatasan COVID-19 itu.

Pendukung partai Republik telah mengkritik Biden, seorang Demokrat yang akan maju pada pemilihan kembali pada 2024, karena telah membatalkan kebijakan garis keras mantan presiden Donald Trump dari partai Republik, calon terdepan partai tersebut.

Peraturan baru Biden yang membatasi akses suaka itu mirip dengan langkah yang diterapkan pemerintahan Trump, yang diblokir pengadilan AS.

Selain itu, peraturan tersebut juga berlawanan dengan pernyataan yang Biden buat sebelumnya dalam kampanye tahun 2020, di mana ia mengatakan bahwa ia merasa adalah sesuatu yang "salah" jika orang-orang tidak bisa mencari suaka di tanah Amerika.

Beberapa anggota partai Demokrat dan advokat imigrasi telah mengatakan peraturan tersebut melemahkan kemampuan orang-orang untuk mencari suaka di perbatasan AS sebagaimana disyaratkan oleh hukum AS dan perjanjian internasional.
Baca juga: Dua migran mati lemas di kereta barang Texas

Serikat Kebebasan Sipil Amerika telah mengisyaratkan akan menuntut kebijakan Biden itu.

Di sisi lain, koalisi 22 jaksa agung negara bagian dari partai Republik menentang langkah yang menurut mereka "penuh dengan pengecualian" itu.

Pejabat Biden pada akhir April mengatakan mereka memperluas jalur legal untuk para migran untuk menyediakan cara alternatif masuk ke AS dan mencegah penyeberangan ilegal.

Dalam panggilan melalui telepon dengan wartawan pada Selasa, beberapa pejabat Biden mengatakan pemerintah berencana membuka lebih dari 100 pusat pemrosesan migrasi di Belahan Barat dan akan meluncurkan platform pendaftaran secara daring.

Para pejabat itu juga berharap Meksiko akan meningkatkan penindakan imigrasi pekan ini, termasuk di Meksiko selatan.

Sumber: Reuters

Baca juga: Banyak anak migran di Amerika Serikat jadi tenaga kerja kasar
Baca juga: Migran pertama menyeberang ke AS dari Meksiko dengan aplikasi seluler

Penerjemah: Raka Adji
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023