Kupang (ANTARA) - Bupati Kupang Provinsi, Nusa Tenggara Timur, Korinus Masneno minta para petani di daerah itu  mengoptimalkan semua lahan produktif guna pengembangan usaha pertanian dan perkebunan demi kesejahteraan petani.

"Masyarakat Kabupaten Kupang ekonominya akan maju apabila mampu mengolah berbagai potensi sumber daya alam (SDA) yang ada, termasuk mengoptimalkan lahan produktif untuk usaha pertanian dan perkebunan," kata Bupati Kupang Korinus  saat syukuran pembangunan bendung dan ibadah syukur panen Desa Tanah Putih daerah irigasi Bijaelenakan, Kecamatan Kupang Timur yang dilakukan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A), Kamis.

Dia mengatakan rakyat Kabupaten Kupang ekonominya akan maju apabila mampu mengerjakan berbagai potensi yang ada seperti pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan termasuk pariwisata.

Menurut dia, semua potensi itu dapat dikembangkan secara maksimal apabila didukung oleh sumber daya air, teknologi dan motivasi.

Ia mengatakan pemerintah hanyalah sebagai fasilitator dan motivator sedangkan masyarakat penentu utama keberhasilan sektor-sektor tersebut jika ada kemauan dan kerja keras.

"Dalam proses pembangunan kekurangan itu pasti ada, tetapi tentu jangan melemahkan diri kita akibat perkataan-perkataan buruk orang lain. Sering terdengar ocehan orang bahwa Kabupaten Kupang tidak maju. Tidak maju bagaimana kalau ada pangan lokal, tanaman hortikultura dan ternak yang datang dari Kabupaten Kupang. Tidak apa-apalah berkomentar, tetap dibeli juga hasil pertanian, perkebunan, peternakan dari Kabupaten Kupang," kata Bupati Korinus.

Korinus  mengatakan telah membicarakan dengan Kepala Dinas Pertanian Amin Juariah untuk melakukan berbagai upaya percepatan dalam pembangunan pertanian ke depan.

"Melalui kerja keras sehingga para petani dapat memanen hasil padi di musim tanam pertama tahun ini dengan hasil yang melimpah. Bersyukurlah atas apa yang telah ditabur sehingga bisa dituai pada waktunya dan selanjutnya bersiap diri memasuki musim tanam kedua,"ungkap Bupati Korinus Masneno.

Sementara Ketua Perkumpulan Petani Pemakai Air Desa Tanah Putih, Dance Olla mengatakan pengerjaan bendung Bijaelenakan mulai berlangsung pada Agustus hingga November 2022.

"Pengaturan air di mulai dari bendung sampai ke lahan pertanian warga seluas 55 hektar lahan pertanian dan perkebunan semuanya terjangkau untuk dapatkan air. Pada musim tanam kedua bukan Juli 2023 tetap menanam padi dan ada tanaman hortikultura," kata Dance Olla.

Baca juga: Mentan: Kabupaten Kupang daerah percontohan pertanian terintegrasi
Baca juga: Mentan: Pembangunan pertanian di NTT jadi perhatian pemerintah pusat
Baca juga: NTT Perlu 2.700 Embung
Baca juga: Kementerian Pertanian hadirkan Toko Tani Indonesia Center di NTT

Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023