Ambon (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Bursa Efek Indonesia (BEI) memperkuat literasi dan inklusi keuangan kepada para guru di Kota Ambon, Maluku  dengan melakukan pencanangan program literasi dan inklusi 1.000 guru.

Kepala eksekutif pengawas pasar modal keuangan bervariatif dan bursa karbon OJK, Inarno Djajadi mengatakan, literasi dan edukasi harus dimulai sejak dini kepada generasi muda dan itu bisa dilakukan oleh  para guru di tingkat SMA dan SMK.

"Literasi dan edukasi yang dilakukan saat ini atas inisiatif OJK dan BEI ditujukan kepada guru SMA dan dukungan BEI menyiapkan galeri investasi dan edukasi kepada di SMK di Ambon, " katanya, di Ambon, Kamis.

Tujuannya adalah memberikan edukasi dan menumbuhkan minat generasi muda sejak dini, sekaligus upaya menjaring calon investor muda untuk ikut meramaikan pasar modal.

Kegiatan ini, katanya, dilakukan di seluruh provinsi dan Provinsi Maluku menjadi salah satu tujuan melakukan edukasi dan literasi.

"Kita melihat bahwasanya potensi Maluku sangat baik yakni memiliki prospek yang baik untuk pengembangan pasar modal," katanya.

Potensi yang ada lanjutnya, harus dilakukan sejak dini guna membantu masa depan serta mencegah dari praktik kejahatan keuangan, misalnya praktik investasi ilegal dan pinjaman online ilegal.

Pihaknya berharap kegiatan ini tidak hanya jadi kegiatan seremonial tetapi menjadi awal yang sangat baik untuk tenaga pendidik mendapatkan akses keuangan dan bertugas sebagai pendamping dan pendidik mahasiswa dan tentunya menyiapkan masa depan generasi Indonesia yang lebih baik.

Baca juga: OJK beri edukasi keuangan kepada pengurus dan anggota Fatayat NU
Baca juga: OJK terbitkan aturan untuk tingkatkan literasi dan inklusi keuangan
Baca juga: PT BEI edukasi PNS agar bijak berinvestasi
Baca juga: BEI edukasi ASN agar makin paham investasi yang aman

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023