Tulungagung, Jawa Timur (ANTARA) - Satpol PP Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, menertibkan PPKS (Pemerlu Penanganan Kesejahteraan Sosial) atau gelandangan, pengamen dan pengemis di jalanan kota setempat demi mengantisipasi kerawanan sosial.

"Kami terus tertibkan (PPKS). Pekan lalu ada 18 orang yang terjaring razia, pekan ini ada tujuh (orang). Sudah berkurang banyak," kata Sekretaris Satpol PP Kabupaten Tulungagung Yulius Rama Isworo di Tulungagung, Jumat.

Tren ini, menurut dia, sebagai perkembangan baik, karena aktivitas pengamen dan pengemis yang beroperasi di jalanan, terutama di perempatan atau pertigaan lampu merah dalam kota mulai bisa dikendalikan.

Baca juga: Satpol PP giatkan razia "gepeng" di jalanan Kota Tulungagung

"Hal ini diharapkan bisa meminimalkan risiko kerawanan sosial dan keamanan, sebagaimana pernah terjadi di simpang empat Jepun di mana ada pengamen yang meminta sambil menggedor pintu mobil beberapa pengendara," katanya.

Yulius mengatakan, sebagian besar PPKS yang terjaring berasal dari luar Kabupaten Tulungagung.

"Seperti razia yang dilakukan tim gabungan akhir pekan ini, di mana petugas menjaring dua PPKS, yang salah satunya berasal dari Blitar yang bernama Supardi," katanya.

Baca juga: Satpol Tulungagung tangkap "manusia silver" melecehkan pengguna jalan

Menurut dia, PPKS itu sudah pernah diamankan oleh Satpol PP Tulungagung, dan kini mengulangi lagi perbuatannya.

Untuk memberikan efek jera, pihaknya akan melakukan upaya pidana terhadap PPKS yang ditangkap.

"Seperti yang dari Blitar ini bawa kendaraan bermotor, setelah kami cek ternyata tidak cocok dengan STNK-nya. Ini kami serahkan ke kepolisian untuk penyelidikannya," ujar dia.

Baca juga: Satpol PP tertibkan 3.000 PPKS pada Februari-April 2023

Yulius sempat menanyai Supardi alasan mengemis di Tulungagung. Jawaban yang diterima cukup membuat kesal petugas, karena Supardi berdalih mengamen hanya untuk hiburan.

Yulius memastikan jam razia bakal ditambah. "Jika biasanya pagi hingga siang, ke depan razia gabungan akan dibuat lebih bervariasi jamnya dan dilakukan secara acak dengan cakupan lebih luas hingga ke kota-kota kecamatan di pinggiran Kota Tulungagung," katanya.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023