Berbagai upaya saat ini untuk membebaskan keempat sandera.
Tanah Merah (ANTARA) - Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Ignatius Benny Prabowo  mengatakan berbagai cara diupayakan untuk membebaskan empat orang yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB).

"Berbagai upaya saat ini untuk membebaskan keempat sandera, " kata Kombes Pol. Benny kepada ANTARA di Tanah Merah, Kabupaten Boven Digul, Papua Selatan, Sabtu.

Empat orang yang disandera, yaitu Asmar dan Fery karyawan PT Inti Bangun Sejahtera (IBS) yang membangun tower BTS di Okbab, keduanya dilaporkan mengalami luka-luka, kemudian Peas Kulka (staf Distrik Okbab) dan Senus Lepitalem, warga Distrik Borme.

Dari laporan yang diterima, terungkap awalnya tiga pekerja BTS didampingi Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi Kabupaten Pegunungan Bintang Alverus Sanuari, Peas Kulka (staf Distrik Okbab), dan Senus Lepitalem, warga Distrik Borme, Jumat (12/5), berangkat dari Oksibil menuju Distrik Okbab menggunakan pesawat Elang Air.

Setibanya di Lapangan Terbang Okbab, tiba-tiba didatangi anggota KKB yang membawa senjata tajam dan melakukan kekerasan terhadap mereka.

Kadis Infokom Alverus Sanuari dan Benyamin Sembiring, karyawan PT Inti Bangun Sejahtera (IBS). Alverus dan Benyamin dibebaskan, kemudian keduanya kembali ke Oksibil untuk mendapatkan perawatan medis di rumah sakit atas luka yang mereka alami.

Menurut Benny, KKB ​​​​​​ meminta uang tebusan Rp500 juta sebagai syarat untuk membebaskan para sandera.

Catatan: Pada Sabtu, 12 Mei 2023, pukul 17,39 WIB dilakukan perbaikan pada judul dan tubuh berita ini. Mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan.

Baca juga: Empat pekerja pembangunan BTS disandera KKB di Okbab
Baca juga: Pangdam apresiasi TNI/Polri berhasil amankan senjata dan amunisi KKB

Pewarta: Evarukdijati
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2023