Kendari (ANTARA) - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Baubau bekerja sama dengan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) melakukan pelestarian 60 naskah kuno, peninggalan leluhur di Kepulauan Buton, Sulawesi Tenggara yang kondisinya memprihatinkan.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Baubau Ibnu Wahid dalam keterangan tertulis yang diterima di Kendari, Minggu, mengatakan naskah kuno tersebut dalam bentuk lembaran dan buku.

"Jadi kami Dinas Perpustakaan Baubau mengumpulkan kurang lebih 60 naskah kuno yang disaksikan Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse. Naskah-naskah kuno itu memang sudah memprihatinkan karena tulisan tangannya hampir tidak kelihatan lagi, sehingga harus dirawat dan dilestarikan," katanya.

Ia mengatakan pelestarian naskah kuno nantinya ditangani tim dari Deputi Perlindungan dan Konservasi Naskah Perpusnas sebanyak enam orang yang datang ke Baubau.

Baca juga: Pemerintah Aceh digitalisasi 3.530 koleksi bersejarah Museum Aceh

Wahid menjelaskan pelestarian naskah kuno dilakukan dalam empat tahap kegiatan. Adapun bahan atau material didatangkan dari Jepang, antara lain tisu transparan untuk melapisi naskah.

"Naskah dilapisi tisu itu secara timbal balik sehingga bisa bertahan sampai 100 tahun. Jadi proses pekerjaan, tinggal dilem dan dilapisi tisu kemudian dikeringkan
kurang lebih 10 sampai 20 menit. Setelah kering, dirapikan sisi-sisinya dengan gunting," ujarnya.

Setelah dirapikan, kata dia, diberi amplop untuk naskah kuno yang berupa lembaran, sedangkan berupa buku dimasukkan dalam boks khusus.

Dia mengatakan selain dilestarikan secara fisik, naskah kuno didokumentasikan secara digital menggunakan alat pemindai khusus.

"Ke 60 naskah kuno yang dilestarikan itu sebagian kecil dari jumlah naskah yang masih disimpan oleh masyarakat," tuturnya.

Baca juga: Kesultanan Palembang Darussalam pamerkan dua naskah kuno

Ia mengimbau masyarakat untuk melestarikan naskah kuno yang dimiliki dengan datang ke Perpustakaan dan Kearsipan Baubau atau pihaknya bisa mendatangi mereka.

"Kami pun akan bersurat ke Perpusnas untuk membantu kami dalam pelestarian naskah kuno. Dan tahun depan Perpusnas akan ke Baubau lagi,” ujarnya.

Ia mengatakan naskah kuno yang sudah dilestarikan akan dikembalikan kepada masyarakat.

Pihaknya sebatas memberikan katalog terhadap seluruh dokumen-dokumen tersebut.

Baca juga: Universitas Andalas sulap iluminasi naskah kuno jadi motif batik unik
Baca juga: Naskah kuno bantu masyarakat pahami rekam jejak bangsa
Baca juga: Harapan Sultan HB X Belanda juga mengembalikan naskah-naskah kuno

Pewarta: Abdul Azis Senong
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023