Pada triwulan I tahun 2023 tercatat pertumbuhan ekonomi NTT tumbuh sebesar 3,73 persen year on year.
Kupang (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) memperkirakan pertumbuhan ekonomi NTT yang bergerak positif akan terus berlanjut selama 2023 jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.

“Pada triwulan I tahun 2023 tercatat pertumbuhan ekonomi NTT tumbuh sebesar 3,73 persen year on year (yoy) meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 3,45 persen yoy,” kata Kepala BI Perwakilan NTT Stefanus Donny Heatubun, di Kupang, Senin.

Hal itu disampaikannya dalam kegiatan Bincang Kekinian atau Bincang Kondisi Ekonomi Terkini Di Akhir Bulan bersama sejumlah wartawan di Kota Kupang, di Kantor Perwakilan BI NTT.

Dia mengatakan bahwa persentase tersebut lebih rendah dibandingkan dengan nasional yang berada pada angka 5,03 persen yoy. Secara nasional, pertumbuhan ekonomi NTT pada Triwulan I 2022 berada pada peringkat 30 dari 34 provinsi. .

Donny menilai bahwa positifnya pertumbuhan ekonomi NTT pada triwulan I tersebut didorong oleh berlanjutnya program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) Pola Kemitraan dengan target panen mencapai 105 ribu ha, dan program Food Estate di berbagai daerah di Provinsi NTT.

Selain itu, juga diakibatkan oleh berlanjutnya pembangunan sejumlah proyek strategis nasional bendungan mulai dari Bendungan Manikin, Bendungan Temef, dan Bendungan Mbay dengan target penyelesaian pada tahun 2023 dan 2024,.

Pelaksanaan ASEAN Summit 2023 di Labuan Bajo pada 9-11 Mei 2023 lalu, juga dapat menjadi penyebabnya, serta melandainya harga minyak dunia dan komoditas global lainnya di tengah berkurangnya tekanan disrupsi suplai,.

Selain itu, berlanjutnya kebijakan otoritas terkait dalam hal restrukturisasi kredit pembiayaan dan pelonggaran ketentuan uang muka Kredit/Pembiayaan Kendaraan Bermotor (KKB/PKB) dan Loan-to-Value (LTV).

Dari lapangan usaha konstruksi, pertumbuhan positif didorong oleh realisasi fisik sejumlah proyek strategis nasional (PSN) bendungan yang melampaui target, persiapan venue ASEAN Summit di Labuan Bajo, perbaikan infrastruktur terdampak bencana dan proyek konstruksi swasta di Provinsi NTT.

Sementara itu, membaiknya kinerja lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum (akmamin) sejalan dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan ke Provinsi NTT di tengah persiapan ASEAN Summit dan pencabutan PPKM.
Baca juga: Kemenkeu dorong penguatan aksi pengendalian inflasi di NTT
Baca juga: BI: Pertumbuhan ekonomi NTT triwulan I ditopang permintaan domestik

 

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023