Jakarta (ANTARA) - Beragam berita politik telah diwartakan Kantor Berita ANTARA, berikut kami rangkum berita pilihan kemarin yang masih layak dibaca kembali sebagai sumber informasi serta referensi untuk mengisi pagi Anda.

Jokowi: Sensus Pertanian 2023 demi akurasi kebijakan

Presiden Joko Widodo mengatakan Sensus Pertanian 2023 (ST2023) bertujuan untuk mendapatkan akurasi data dan mengambil keputusan tepat di bidang pertanian.

"Sering data itu tidak siap dan akurat. Kenapa Sensus Pertanian ini dilaksanakan? Sektor ini melibatkan hajat hidup orang banyak, sehingga butuh akurasi kebijakan dan akurasi kebijakan butuh akurasi data," kata Presiden Jokowi dalam acara Pencanangan Pelaksanaan Sensus Pertanian Tahun 2023 di Istana Negara Jakarta, Senin.

Selengkapnya klik di sini.

Dedi Mulyadi foto bareng Prabowo usai mundur dari Partai Golkar

Dedi Mulyadi mengunggah foto kebersamaannya dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, di media sosial pribadinya, setelah menyatakan mundur dari Partai Golkar.

Mantan Bupati Purwakarta dua periode ini mengirimkan pesan singkat ke Antara, Senin, berisi foto bersama Prabowo Subianto, melalui telepon selulernya.

Selengkapnya klik di sini.

Jubir berterima kasih Sandiaga masuk bursa cawapres Musra Indonesia

Jubir Sandiaga Uno Bidang Politik Denny Suryo Prabowo menyampaikan terima kasih karena nama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu masuk bursa bakal calon wakil presiden (cawapres) hasil Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia.

"Kami berterima kasih dan merasa tersanjung dengan dipilihnya Bang Sandiaga oleh Musra untuk direkomendasikan kepada Presiden Jokowi," kata Denny Suryo dalam dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.

Selengkapnya klik di sini.

Pengamat ingatkan parpol tak gegabah tentukan capres-cawapres

Pengamat politik dari Universitas Brawijaya Anang Sujoko mengingatkan partai politik tidak gegabah dalam menentukan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang akan diusung pada Pemilu 2024.

Menurut Anang dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Senin, apabila parpol ataupun koalisi parpol gegabah memilih capres-cawapres, seperti capres-cawapres yang tidak populer dan rendah elektabilitasnya, mereka perlu mengeluarkan usaha yang lebih untuk memenangkan Pemilu dan Pilpres 2024.

Selengkapnya klik di sini.

JK tegaskan tak campuri urusan koalisi

Wakil Presiden ke-10 dan 12 Jusuf Kalla menegaskan tidak pernah mencampuri urusan koalisi partai politik, jelang Pemilu 2024.

"Itu adalah kewenangan dari para koalisi dan juga calon presiden," katanya di Jakarta, Senin malam.

Hal itu disampaikan JK, usai menerima kunjungan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di kediamannya, Jalan Brawijaya, Jakarta.

Selengkapnya klik di sini.

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023