Hong Kong (ANTARA) - China akan memberikan perhatian khusus kepada bidang pendidikan, sains, dan teknologi untuk meningkatkan ketrampilan warga, menurut People's Daily, Selasa.

Surat kabar pemerintah itu juga menambahkan bahwa China akan meningkatkan "kesuburan dengan tingkat sedang" demi menunjang pertumbuhan ekonomi.

Presiden Xi Jinping baru-baru ini menghadiri pertemuan yang berkaitan dengan pembangunan populasi yang digambarkan sebagai program utama menuju "peremajaan" China.

Karena khawatir dengan penurunan jumlah populasi China dalam enam dekade terakhir serta peningkatan jumlah usia tua, pemerintah telah memulai langkah-langkah untuk menaikkan angka kelahiran, termasuk memberikan insentif keuangan serta meningkatkan fasilitas pusat pengasuhan anak.

Pemerintah China akan meningkatkan jumlah pusat pengasuhan anak sebanyak dua kali lipat sampai 2025, demikian dilaporkan stasiun televisi milik pemerintah CCTV pada Selasa, dalam laporan yang berjudul "Tidak lagi sulit untuk mengasuh bayi."

Jumlah pusat pengasuhan bayi pada 2025 akan meningkat dengan rasio 4,5 untuk 1.000 penduduk, naik dibandingkan 2,5 pada 2022.

Banyak perempuan China enggan memiliki lebih dari satu anak, atau bahkan tidak ingin mempunyai anak sama sekali mengingat tingginya biasa perawatan anak.

Kurangnya fasilitas pengasuhan bayi juga membuat banyak perempuan China terpaksa mengorbankan karir mereka.

Diskriminasi gender dan pola pikir tradisional yang membebankan pengasuhan anak kepada perempuan masih berlaku secara umum di seluruh negeri itu.

Pemerintah China dalam beberapa bulan terakhir berusaha meningkatkan pemahaman tentang berbagi tugas dalam mengasuh anak, tapi cuti melahirkan masih belum diterapkan sepenuhnya di banyak provinsi.

Penasihat politik pemerintah pada Maret tahun ini malah mengusulkan untuk membuka layanan kesuburan bagi perempuan yang belum menikah untuk meningkatkan tingkat kesuburan di negara itu.

Sumber: Reuters

Baca juga: India ambil alih posisi China sebagai negara berpenduduk terbanyak

Baca juga: Daerah di China izinkan 30 hari cuti menikah untuk dongkrak kelahiran


 

Teknologi digital bantu layani warga dengan cara lebih pintar

Penerjemah: Atman Ahdiat
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023