perempuan masih tertinggal dalam kesempatan memperoleh dan mengakses informasi
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga mendorong agar para perempuan Indonesia mampu berdaya dan berjaya di dunia digital.

"Perempuan harus berdaya di dunia digital. Di samping berdaya, kita juga harus berjaya di dunia digital," kata Menteri PPPA Bintang Puspayoga dalam acara bertajuk "Perempuan Indonesia Berdaya di Dunia Digital", di Jakarta, Selasa.

Pasalnya, kondisi saat ini menunjukkan akses perempuan dalam bidang pengetahuan teknologi informasi dan komunikasi masih terbatas.

Bintang Puspayoga menyebut data penggunaan telepon seluler, kepemilikan telepon seluler, penggunaan komputer, dan penggunaan internet menunjukkan terdapat kesenjangan antara laki-laki dan perempuan.

"Dalam berbagai bidang pengetahuan, teknologi, demikian juga informasi dan komunikasi, perempuan masih tertinggal dalam kesempatan memperoleh dan mengakses informasi," kata Bintang Puspayoga.

Baca juga: Menteri PPPA: Perempuan masih mengalami kesenjangan di bidang ekonomi
Baca juga: Menteri Bintang ajak atasi kesenjangan gender di ranah digital


Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kata Menteri Bintang, persentase perempuan yang menggunakan internet pada tahun 2022 sebesar 54,7 persen, sedangkan laki-laki 60,4 persen.

Tak hanya itu, banyak perempuan yang kurang tertarik bergerak di bidang STEM (sains, teknologi, teknik, dan matematika) karena kuatnya sentimen dominasi laki-laki serta adanya stereotip gender saat mencari kerja.

"Tentunya ini semua harus menjadi perhatian kita, perempuan Indonesia yang mengisi setengah dari populasi Indonesia. Sebanyak 49,5 persen dari total populasi Indonesia adalah perempuan," kata Bintang Puspayoga.

Baca juga: Tekan kesenjangan gender, Menteri PPPA dorong perempuan agar berdaya
Baca juga: Sekjen PBB serukan upaya untuk tutup kesenjangan gender dalam inovasi
Baca juga: Atasi kesenjangan gender di dunia kerja butuh peran multipihak

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023