Pokoknya jangan asal-asalan nanti mendapat keluhan masyarakat
Jakarta (ANTARA) - Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Ida Mahmudah meminta pembangunan 200 drainase vertikal di Jakarta Selatan digarap serius agar tidak terkesan asal-asalan.

"Pokoknya jangan asal-asalan nanti mendapat keluhan masyarakat," kata  Ida di Jakarta, Selasa.

Menurut Ida yang salah satu bidang kerjanya terkait pekerjaan umum dan perumahan, drainase vertikal harus dibangun pada titik yang tepat sehingga tidak mengganggu pengguna jalan.

Ida mengatakan masih menemukan drainase vertikal yang dibangun di tengah jalan dan trotoar.

"Ada yang dibangun di tengah jalan dan trotoar gitu ya, bahkan ada yang kedalamannya hanya tiga meter, tentunya itu tidak bisa menyerap air dengan maksimal," jelas Ida.

Ida memastikan akan terus melakukan pemantauan agar proyek 200 drainase vertikal ini bisa berjalan dengan lancar dan efektif untuk mengurangi banjir.

Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan membangun sebanyak 200 unit drainase vertikal di wilayahnya untuk mengantisipasi banjir dan genangan saat curah hujan tinggi melanda.

"Pembangunan drainase vertikal dengan ukuran yang baru ini sudah mulai dilakukan dan akan dikerjakan di sepanjang tahun 2023," kata Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Kota Administrasi Jakarta Selatan Santo, di Jakarta pada Jumat.

Santo menerangkan drainase vertikal kali menggunakan desain baru yang memadukan galian manual dilanjutkan dengan sistem pengeboran menggunakan mesin dan memiliki kedalaman sekitar 20 hingga 25 meter per unitnya.

Pengerjaan drainase model baru ini diawali dengan penggalian tanah sampai kedalaman tiga meter, kemudian dipasangi buis beton berdiameter satu meter. Tahap selanjutnya, tanah dibor menggunakan mesin sedalam sekitar 20 meter dengan menanam pipa sebesar empat inci.

“Drainase vertikal seperti ini diharapkan dapat maksimal dalam menangani banjir dan genangan,” tambahnya.

Sementara itu, Camat Kebayoran Lama, Iwan K Santoso, menuturkan di wilayahnya saat ini sedang berlangsung pengerjaan drainase vertikal di Jalan Ciledug Raya, tepatnya di perempatan Seskoal Cipulir sebanyak delapan titik.

“Pembangunan drainase vertikal ini tidak dilakukan di badan atau bahu jalan, jadi tidak mengganggu arus lalu lintas atau pengguna jalan lainnya.” tegas Iwan.
Baca juga: Jaksel bangun 200 unit drainase vertikal untuk antisipasi banjir
Baca juga: Dinas SDA DKI perbaiki sumur resapan di Lebak Bulus Jakarta
Baca juga: Pemrov DKI perbaiki penutup drainase vertikal di Cilandak

Pewarta: Walda Marison
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023