Mogadishu (ANTARA) - Misi Transisi Uni Afrika di Somalia (ATMIS) pada Minggu (14/5) mengatakan bahwa pihaknya telah meningkatkan persiapan untuk penarikan 2.000 tentara dari Somalia paling lambat 30 Juni 2023.

"Penarikan itu sesuai dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB 2628 dan 2670 yang mengamanatkan ATMIS untuk menarik 2.000 tentara hingga akhir Juni dan menyerahkan keamanan di sejumlah area yang disepakati kepada SSF," kata ATMIS dalam sebuah pernyataan yang dirilis di Mogadishu.

Perwakilan khusus Ketua Komisi Uni Afrika untuk Somalia sekaligus Ketua ATMIS Mohammed El-Amine Souef mengatakan sebuah komite teknis bersama dengan anggota yang diambil dari para pemangku kepentingan yang sesuai, termasuk pemerintah Somalia, Kantor Dukungan PBB di Somalia, dan ATMIS, telah mengidentifikasi dan menyetujui sejumlah pangkalan militer untuk diserahkan dari ATMIS ke Pasukan Keamanan Somalia (SSF) atau untuk dihancurkan.

Souef, yang sedang dalam kunjungan resmi ke markas ATMIS Sektor 5 di Jowhar, mengatakan sementara ATMIS mengurangi jumlah tentara di lapangan, SSF akan meningkatkan jumlahnya untuk mengambil alih sejumlah area yang akan diserahkan ATMIS.

ATMIS telah melakukan operasi gabungan yang ditargetkan dan rutin untuk melemahkan kelompok teror al-Shabaab, yang melibatkan pasukan pemerintah dalam serangan yang terjadi hampir setiap hari.

Misi Uni Afrika tersebut juga menyediakan keamanan untuk memungkinkan para lembaga kemanusiaan mengirimkan makanan dan barang-barang bantuan darurat yang sangat dibutuhkan kepada masyarakat yang membutuhkan dan daerah-daerah terpencil.

Penjabat komandan pasukan ATMIS Marius Ngendabanka mengatakan bahwa perintah operasi telah dirilis dan tim komite teknis gabungan dijadwalkan untuk memenuhi batas waktu pada 30 Juni mendatang.

Dia menekankan bahwa penarikan 2.000 tentara ATMIS tidak akan berdampak pada keamanan instalasi utama pemerintah dan pusat-pusat populasi utama jika SSF mengambil alih.


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Imam Budilaksono
Copyright © ANTARA 2023