Meningkatkan pendapat perlu kolaborasi, untuk bergerak bersama menggali potensi sumber daya yang baru.
Jayapura (ANTARA) - Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bappenda) Provinsi Papua mendorong adanya kolaborasi dari organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan setempat untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD), mengingat dengan terbentuknya daerah otonomi baru (DOB) perlu sumber pendapatan baru.

Kepala Bappenda Provinsi Papua Setiyo Wahyudi, di Jayapura, Selasa, mengatakan banyak potensi-potensi di Papua yang bisa digali bersama untuk meningkatkan pendapatan.

“Meningkatkan pendapat perlu kolaborasi, untuk bergerak bersama menggali potensi sumber daya yang baru,” katanya pula.

Menurut Setiyo, salah satunya pada aset-aset yang telah dimiliki Pemprov Papua seperti eks venue PON yang bisa dimanfaatkan untuk menjadi sumber pendapatan.

“Sumber-sumber lain yang bisa kami kerjakan sama-sama, misalnya venue pasca Pekan Olahraga Nasional (PON) dimana bisa menjadikan potensi pendapatan,” ujarnya pula.

Dia menjelaskan selain itu potensi yang perlu digali oleh Pemprov Papua juga bagaimana meningkatkan pendapatan masyarakat, misalnya harus ada lompatan atau kenaikan ada investasi, karena tanpa investasi PAD tidak akan berkembang.

“Semua tanpa investasi pergerakan PAD tidak akan berkembang kecuali jika ada investor yang masuk baik di sektor kelautan, kehutanan, pertanian dan beberapa sektor lainnya yang bisa dikembangkan bersama,” katanya lagi.

Ia menambahkan, untuk itu pihaknya mengajak kepada kepala OPD, instansi terkait lainnya untuk bersama aktif dalam mengembangkan potensi-potensi yang ada di Provinsi Papua. Karena berbicara mengenai PAD harus semua yang bergerak tidak bisa masing-masing, katanya pula.

“Kami tidak bisa kerja sendiri harus ada kolaborasi, dengan OPD agar mendapatkan pemasukan bagi PAD Papua, serta dukung dari Gubernur, Sekda dan pimpinan lainnya,” ujarnya pula.
Baca juga: DKP Papua sebut potensi pelabuhan perikanan capai Rp1,2 miliar
Baca juga: Bapenda Papua sebut realisasi PAD triwulan I 2023 capai 43,44 persen


Pewarta: Qadri Pratiwi
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023