Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan penghargaan pada dinas kesehatan (dinkes) setingkat kabupaten/kota yang berprestasi dalam upaya pencegahan stunting.

"Selain peluncuran program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan pangan lokal, hari ini juga kita serahkan penghargaan pada dinas kesehatan setingkat kabupaten/kota yang prakteknya baik dalam upaya pencegahan stunting," kata Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat (Dirjen Kesmas) Kemenkes RI Maria Endang Sumiwi pada acara peluncuran program tersebut di Jakarta, Rabu.
 
Beberapa dinkes yang memperoleh penghargaan, yakni Dinkes Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Dinkes Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, dan Dinkes Kota Serang, Banten.

Selain itu, Dinkes kabupaten/kota tersebut juga mewakili dinkes kabupaten/kota lainnya dalam penyerahan simbolis petunjuk teknis pelaksanaan program PMT berbahan pangan lokal.
 
Maria mengatakan pihaknya telah melakukan uji coba program PMT pada tahun 2022 lalu di 31 Kabupaten dengan 16 diantaranya adalah dengan menggunakan bahan pangan lokal.
 
"Berdasarkan rekomendasi kelompok kerja (Pokja) dan ahli gizi masyarakat, kami mendapat rekomendasi bahwa ketiga dinkes tersebut prakteknya baik," ungkapnya.
 
Ia mengatakan pada tahun ini seluruh pemerintah daerah sudah dapat memulai pelaksanaan PMT berbahan pangan lokal di daerahnya.
 
Saat ini, dia menjelaskan, dana alokasi khusus untuk program PMT berbahan pangan lokal sudah dapat digunakan di puskesmas di 389 kabupaten/kota dengan fiskal sedang dan rendah.
 
"Untuk 125 kabupaten/kota lain dengan fiskal tinggi, kita harapkan dari APBD bisa mendanai, tapi tentu partisipasi masyarakat sangat dibuka untuk ikut mensukseskan program ini," jelasnya.
 
Kemenkes menargetkan angka stunting dapat diturunkan menjadi 14 persen pada 2024. Program ini diharapkan mampu menekan angka stunting di Indonesia.
 
"Kami berharap peluncuran program ini jadi momentum percepatan perbaikan gizi ibu dan balita," Demikian Maria Endang Sumiwi.

Baca juga: Kemenkes minta daerah buat penyesuaian hadapi stunting karena COVID-19

Baca juga: Setwapres: Kepala daerah hingga perilaku tantangan entaskan stunting

Baca juga: Turunkan angka stunting maksimal, BKKBN perkuat satgas di empat daerah

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023