Beijing (ANTARA) - Asosiasi Sistem Satelit Navigasi Global (Global Navigation Satellite System/GNSS) dan Layanan Berbasis Lokasi (Location Based Services/LBS) China merilis buku putih tahun ini mengenai perkembangan industri layanan navigasi dan pemosisian satelit China dalam sebuah konferensi pers, Kamis (18/5).
 
Buku putih tersebut menyebut, total nilai output industri layanan navigasi dan pemosisian satelit China mencapai 500,7 miliar yuan (1 yuan = Rp2.118) atau sekitar 71,3 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.875) pada 2022, naik 6,76 persen secara tahunan (year on year).

Selanjutnya, menurut GNSS, pengiriman ponsel pintar (smartphone) di China mencapai lebih dari 264 juta unit pada 2022, dengan 98,5 persen di antaranya mendukung Sistem Satelit Navigasi BeiDou (BDS). Saat ini, sebagian besar aplikasi seluler yang menyediakan layanan peta, navigasi, dan belanja di China sudah mendukung BDS.

Pada 2022, BDS telah diintegrasikan lebih jauh ke dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, menciptakan lebih banyak skenario aplikasi dan memperluas skala aplikasi pasar massal BeiDou, kata Yu Xiancheng, presiden asosiasi tersebut, seraya menambahkan bahwa layanan pemosisian BDS rata-rata digunakan lebih dari 360 miliar kali sehari.

BDS juga telah dimanfaatkan untuk pencegahan dan mitigasi bencana. Pada Juni 2022, sebuah platform pemantauan dan peringatan keselamatan yang didukung oleh BDS telah diterapkan di berbagai bidang dan industri termasuk transportasi, pengelolaan sumber daya air, pencegahan bencana geologi, pembangunan perumahan, tanggap darurat, energi, pertambangan, dan perlindungan lingkungan di 20 daerah setingkat provinsi di seantero China.

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023