Setelah menghadiri acara Zikir Bersama di Monas yang juga dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Dahlan memantau pompa-pompa yang tidak berfungsi di Pluit karena pompa tersebut ikut terendam banjir,"Jakarta (ANTARA News) - Menteri BUMN Dahlan Iskan, Kamis siang kembali meninjau lokasi banjir yang masih melanda kawasan Pluit, Jakarta Utara sekaligus memastikan 2 unit pompa bantuan PT Dok Kodja Bahari (DKB) mulai berfungsi.
"Setelah menghadiri acara Zikir Bersama di Monas yang juga dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Dahlan memantau pompa-pompa yang tidak berfungsi di Pluit karena pompa tersebut ikut terendam banjir," kata Kepala Bagian Humas dan Protokoler Kementerian BUMN, Faisal Halimi, di Jakarta.
Kunjungan Dahlan tersebut merupakan kedua kalinya setelah pada minggu lalu juga datang memberikan bantuan pompa kepada Gubernur DKI Jakarta, dan alat pembersih air yang hasilnya langsung dapat diminum.
Menurut Dahlan, dengan ditangani 20 orang tenaga ahli dari DKB dan bekerja 24 jam kedua pompa tersebut mulai berfungsi pukul 16.00 WIB sore ini.
Kedua pompa tersebut ditempatkan pada "rumah pompa" nomor 2 yang berisikan sebanyak empat pompa besar dan berfungsi menyedot air jika terjadi genangan.
Meski begitu ujar Dahlan, dari 4 pompa tersebut baru akan berfungsi sebanyak dua pompa karena pompa yang lainnya harus dicuci dan dibersihkan setelah terendam banjir.
"Untuk sementara dua dulu, lumayan, satunya lagi besok," kata Dahlan.
Pompa-pompa yang tenggelam itu harus dibongkar, dicuci dengan deterjen kemudian dikeringkan selama 12 jam, setelah itu dicuci lagi dengan bahan kimia untuk selanjutnya dikeringkan kembali selama 12 jam.
Kemudian disatukan ke dalam rumah pompa untuk dihidupkan. Adapun satu unit pompa lainnya harus diangkut ke DKB untuk direparasi total selama lima hari.
Bukan itu saja untuk melakukan reparasi pompa di Pluit ini, DKB harus membuat meja atau konstruksi baja untuk meletakkan pompa agar tidak tenggelam lagi.
Saat ini Pluit memiliki sebanyak 14 unit pompa, namun karena banjir parah hanya 2 pompa yang aktif.
Mantan Direktur Utama PLN ini bersama Jokowi sepakat membangun konstruksi baja yang tinggi agar pompa tersebut bisa dinaikkan dan tidak tenggelam lagi karena banjir.
"Sambil memompa, DKB membuat konstruksi baja untuk meninggikan kedudukan pompa tersebut. Tiga hingga empat hari ke depan ke empat pompa tersebut seluruhnya sudah berfungsi," ujar Dahlan.
(R017/M009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013