Tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi mencapai batas psikologis dengan menembus hingga 80,6 persen
Jakarta (ANTARA) - Temuan survei Polmatrix Indonesia menunjukkan kepuasan publik menembus batas psikologis dengan capaian sebesar 80,6 persen terhadap kepemimpinan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi).

Di antara yang menyatakan puas, sebanyak 8,3 persen merasa sangat puas dipimpin oleh Jokowi. Hanya 17,5 persen yang menyatakan tidak puas, di antaranya 1,1 persen merasa sangat tidak puas, dan sisanya menyatakan tidak tahu/tidak jawab sebanyak 1,9 persen.

“Tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi mencapai batas psikologis dengan menembus hingga 80,6 persen,” ucap Direktur Eksekutif Polmatrix Indonesia Dendik Rulianto dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Menurut Dendik, tren naiknya tingkat kepuasan publik memberikan optimisme yang sangat kuat bagi Jokowi yang akan mengakhiri pemerintahan pada periode kedua ini.

“Selain meletakkan fondasi berupa masifnya pembangunan infrastruktur untuk melancarkan mobilitas dan arus logistik maupun pendukung sektor lain seperti pertanian, tingginya tingkat kepuasan menjadi salah satu legacy yang sulit ditandingi pemimpin lainnya,” kata Dendik.

Baca juga: Charta Politika sebut kepuasan publik terhadap pemerintah terus naik

Capaian itu juga terjadi di tengah pandemi COVID-19 dan ketegangan geopolitik yang menimbulkan disrupsi secara global.

“Sebelum WHO mencabut status darurat kesehatan COVID-19, pemerintah telah menyatakan berakhirnya PPKM sejak awal tahun,” katanya.

Hasilnya, pergerakan ekonomi berjalan sangat cepat, termasuk mobilitas besar-besaran saat mudik Lebaran lalu.

Meskipun terjadi kenaikan harga sejumlah komoditas, tetapi trennya terus menurun. Setelah sempat menyentuh di atas 5 persen sejak September 2022 hingga Februari 2023, inflasi bulanan meluncur turun menjadi 4,97 persen pada Maret 2023 dan 4,33 persen pada April 2023.

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi stabil di atas 5 persen sejak akhir 2021, dan tercatat sebesar 5,03 persen pada kuartal I/2023. Hal ini berarti menepis pesimisme para pengamat ekonomi yang memperkirakan pertumbuhan melambat pada kisaran 4 persen.

Di balik semua pencapaian tersebut, tentu saja masih banyak permasalahan yang menjadi pekerjaan rumah bagi presiden berikutnya.

“Jokowi masih menggenjot sejumlah proyek strategis yang masih molor, sebut saja ibu kota baru dan kereta cepat,” ujar Dendik.

Survei Polmatrix Indonesia dilakukan pada 5-12 Mei 2023 terhadap 2.000 responden mewakili 34 provinsi. Metode survei adalah multistage random sampling (acak bertingkat) dengan margin of error survei sebesar kurang lebih 2,2 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca juga: Survei SPIN: Tingkat kepuasan terhadap pemerintahan Jokowi menguat
Baca juga: Survei LSI: Tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi 76 persen

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2023