Jakarta (ANTARA) - Aktris Putri Marino menjelaskan tren peranan perempuan dalam industri perfilman Indonesia yang sudah semakin berkembang ke arah positif dan setara dengan laki-laki.

"Sekarang aku ngeliatnya perempuan dan laki-laki sudah mulai setara (perannya dalam dunia perfilman). Perempuan sudah banyak sekali ada di industri film dan laki-laki juga sudah mulai untuk memberikan respect kepada perempuan di perfilman," kata Putri dalam acara konferensi pers di Jakarta, Senin. 

Aktris yang pertama terjun ke industri film Indonesia pada 2016 itu menceritakan ketika pertama kali memasuki dunia akting dia melihat dan mendapatkan cerita dari rekan-rekannya bahwa dunia perfilman menjadi lebih baik bagi perempuan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

"Perempuan-perempuan, sutradara perempuan semua pekerja sineas di Indonesia yang perempuan, itu udah semakin banyak dibandingkan sepuluh tahun ke belakang," ujar Putri.

Baca juga: Pengalaman pertama Putri Marino main film aksi di "The Big 4"

Dia menjelaskan bahwa dulunya dunia film identik dengan pekerjaan laki-laki karena beban serta jadwal kerja yang berat serta para pelaku industri tersebut didominasi oleh laki-laki yang menimbulkan keraguan bagi perempuan untuk masuk ke industri tersebut karena seolah merasa tidak dibutuhkan.

Namun saat ini, tepatnya sejak debutnya di dunia perfilman pada 2016 hingga sekarang, dia merasa bahwa industri perfilman sudah jauh lebih ramah bagi perempuan dan kesempatan untuk keterlibatan perempuan terbuka lebar.

"Sekarang dari 2016 sampai sekarang 2023 itu udah jauh lebih baik, banyak sekali kita sekarang punya director-director perempuan yang hebat yang bisa membawa filmnya ke kancah internasional," kata Putri.

Karena industri perfilman Indonesia yang sudah semakin baik bagi perempuan dan semakin setara, dia mengaku belum menemukan tantangan signifikan bagi keterlibatan perempuan dalam ranah perfilman dalam negeri.

Baca juga: "Layangan Putus" ditonton 15 juta kali dalam satu hari penayangan

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023