Sejumlah pendukung timnas Jepang membentangkan baliho bergambar bendera nasional Jepang sebelum laga Jerman melawan Jepang di pertandingan Grup E Piala Dunia Qatar 2022 di Stadion Internasional Khalifa, Doha, Qatar, Rabu (23/11/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Kai Pfaffenbach/wsj.

Manajemen timnas

Sangat jarang melihat dalam skuad timnas Jepang dihuni lebih dari 30 persen pemain hasil naturalisasi. Asosiasi sepakbola Jepang memang tidak mengambil langkah instan tersebut karena langkah utama mereka adalah memberdayakan pemain home grown menjadi pemain berkelas internasional.

Nama-nama yang telah merambah ke Eropa di tahun 2000-an seperti Makoto Hasabe dan Shunsuke Nakamura tak serta merta membuat timnas Jepang puas akan hasil produk mereka. Justru itu adalah langkah awal yang menjadi pelajaran untuk Jepang bagaimana mengirimkan ekspansi pemain ke Eropa.

Semenjak tahun 2010, eksodus pemain Jepang ke Eropa semakin meningkat dari tahun ke tahun. Kini nama-nama seperti Kaoru Mitoma (Brighton - Inggris), Takehiro Tomiyasu (Arsenal - Inggris), Takefusa Kubo (Real Sociedad - Spanyol), Daichi Kamada (Eintracht Frankfurt-Jerman), lalu Ritsu Doan (SC Freiburg - Jerman) bermain di lima liga terbaik di dunia.

Di Piala Dunia 2022 dari 26 pemain yang dipanggil timnas, skuad Samurai Biru berisi 20 pemain yang kini merumput di Eropa. Hasilnya tak terlalu buruk, Jepang berhasil tumbangkan salah satu kandidat kuat juara Jerman.

Dengan banyaknya pemain yang bermain di liga top Eropa, para pemain sudah terbiasa merasakan atmosfer sepak bola di level yang berbeda sehingga dapat mudah beradaptasi dengan event internasional sekaliber Piala Dunia.

Satu hal yang membuat pemain-pemain home grown Jepang kini merambah ke Eropa yaitu mengenai karakter yang melekat di dalam diri pemain yaitu etos kerja dan beringegritas.

Sepak bola dunia mengakui karakter pemain Jepang, banyak klub-klub yang menyisihkan satu slot pemain Asia atau Non-Eropa untuk diisi oleh pemain Jepang karena memiliki etos kerja dan berintegritas tinggi, baik di dalam lapangan maupun di luar lapangan.

Baca juga: Euforia sudah selesai, PSSI kembali siapkan tim nasional

Selanjutnya: Manajemen liga

Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023