Keadaan kami saat ini adalah kesusahan air. Kami susah mendapat air bersih untuk kebutuhan mandi karena sumur yang ada rusak dan terendam lumpur. Itu kebutuhan mendesak kami,"
Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah warga korban banjir di Jalan Kalibata, Kelurahan Cililitan Kecil membutuhkan air bersih untuk keperluan mandi cuci kakus (MCK) setelah sumur air di kawasan tersebut tercemar lumpur dan air kotor.

"Keadaan kami saat ini adalah kesusahan air. Kami susah mendapat air bersih untuk kebutuhan mandi karena sumur yang ada rusak dan terendam lumpur. Itu kebutuhan mendesak kami," kata warga di jalan Kalibata, Widayat di Jakarta, Sabtu.

Menurut dia, tinggi banjir yang menggenang di wilayah tersebut pada Kamis (17/1) hingga Jumat (18/1) mencapai sekitar satu meter.

Dia mengaku kendati tinggi banjir pada 2007 lebih besar dari 2012, namun banjir pada pekan lalu datang dengan cepat dan genangan air langsung meninggi.

"Kalau pada pekan lalu itu, banjir langsung naik dengan deras dan masuk rumah. Tapi jika pada 2007 walau lebih tinggi tapi datangnya secara perlahan," kata Widayat yang juga berjualan burung hias dan pakan unggas di bantaran Sungai Ciliwung.

Untuk memenuhi kebutuhan air minum sementara, warga setempat terpaksa mencari ke sanak keluarga yang tidak terkena dampak banjir.

"Saya ada keluarga di daerah Halim, jadi minta ke sana untuk kebutuhan air minum. Tapi kalau warga lain ada yang membeli galon air mineral dan ke keluarga juga," kata Widayat.

Menurut dia pada pekan lalu ada tim pembersih yang datang ke beberapa rumah warga untuk membersihkan sumur air, namun operasi tersebut tidak mencapai sejumlah rumah di dekat tempat tinggalnya.

"Pada waktu itu sempat ada, tapi saya belum dapat dan sekarang sudah tidak ada lagi, mungkin programnya sekarang sudah selesai," kata dia.

Widayat berharap kepada pemerintah provinsi untuk menyediakan truk tangki air bersih setiap hari dalam memenuhi kebutuhan air MCK warga di sekitar Cililitan Kecil.
(B019)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013