Jakarta (ANTARA) - Dokter dari Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia Dr dr Sukamto Koesnoe, SpPD-KAI, FINASIM mengatakan idealnya orang-orang yang akan bepergian mendapatkan vaksin sesuai kebutuhan dua pekan sebelum keberangkatan agar antibodi terbentuk optimal.

"Antibodi itu akan terbentuk sempurna pada semua populasi yang divaksin itu kira-kira 28 hari. Pada orang -orang yang daya tahan tubuhnya baik itu bisa lebih cepat yaitu dua minggu," kata dia yang menjabat sebagai Ketua Satuan Tugas Imunisasi Dewasa PB PAPDI itu di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Kemenkes rekomendasikan vaksin meningitis bagi jamaah umrah komorbid

​​​​​Vaksin sesuai kebutuhan ini maksudnya berdasarkan berbagai pertimbangan seperti situasi epidemiologi di negara atau wilayah yang akan didatangi, riwayat vaksinasi, moda dan durasi perjalanan, usia dan status kesehatan dan persyaratan khusus negara.

Sukamto menyarankan sebaiknya orang-orang merencanakan jenis vaksin sesuai kebutuhan saat berniat bepergian. Vaksin yang umumnya berhubungan dengan perjalanan antara lain tifoid, hepatitis A, hepatitis B, measles atau campak, meningococcal atau meningitis, polio, Japanese encephalitis atau ensefalitis Jepang, yelllow fever untuk mencegah demam kuning dan rabies.

"Misalnya ke India, Vietnam wisata kuliner, itu tifoid, hepatitis A masih banyak. Jangan sampai kita dirawat, apalagi bila fasilitas kesehatannya tidak memadai dan lainnya," kata Sukamto.

Khusus untuk vaksin meningitis saat ini sebatas anjuran bagi mereka yang akan menjalankan ibadah umroh dan dan wajib bagi calon haji, bisa didapatkan setidaknya 10 hari sebelum keberangkatan menuju Tanah Suci.

Dulu, mereka yang baru mendapatkan vaksin meningitis pada hari keberangkatan biasanya diberikan antibiotik supaya tidak terkena meningitis sampai vaksin bekerja. Tetapi akhir-akhir ini, profilaksis tidak dianjurkan lagi karena munculnya resistensi terhadap antibiotik. Belum lagi tidak ada jaminan keamanan pada mereka yang minum antibiotik dia dapat terhindar dari meningitis.

Kemudian, setiap jenis vaksin memiliki jangka waktu yang berbeda-beda dalam memberikan perlindungan sehingga penting bagi masyarakat untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui jadwal vaksinasi yang tepat.

Selain itu, beberapa negara mensyaratkan sertifikat vaksinasi tertentu sebagai persyaratan masuk. Oleh karena itu, sebaiknya orang-orang memeriksa persyaratan vaksinasi sebelum melakukan perjalanan internasional.

Baca juga: Menkes sebut vaksinasi penguat kedua tidak akan jadi syarat perjalanan

Baca juga: Pakar: Dosis penguat sebagai syarat perjalanan penting untuk mitigasi

Baca juga: Kemenkes: Vaksin meningitis jadi fitur tambahan dalam SatuSehat Mobile

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023