Ekspektasi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan II/2023 juga diperkirakan lebih tinggi....
Jakarta (ANTARA) -
Analis Bank Woori Saudara (BWS) Rully Nova menganggap penguatan rupiah terhadap dolar AS pada penutupan perdagangan hari ini disebabkan masih tingginya minat investor membeli surat utang Pemerintah Indonesia Surat Syariah Berharga Negara (SBSN) melalui lelang.

“Ekspektasi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan II/2023 juga diperkirakan lebih tinggi dibanding triwulan I/2023,” ujar Rully, di Jakarta, Selasa.

Untuk diketahui, nilai kurs rupiah pada penutupan hari ini mengalami penguatan 0,10 persen atau 15 poin menjadi Rp14.875 per dolar AS dari penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.890 per dolar AS.

Sepanjang hari, rupiah bergerak dari Rp14.848 per dolar AS hingga Rp14.905 per dolar AS.

Analis BWS Rully Nova menganggap penguatan rupiah terhadap dolar AS pada penutupan perdagangan hari ini disebabkan masih tingginya minat investor membeli surat utang Pemerintah Indonesia SBSN melalui lelang.

“Ekspektasi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan II/2023 juga diperkirakan lebih tinggi dibanding triwulan I/2023,” ujar dia pula.

Nilai kurs rupiah pada penutupan hari ini mengalami penguatan 0,10 persen atau 15 poin menjadi Rp14.875 per dolar AS dari penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.890 per dolar AS.

Sepanjang hari, rupiah bergerak dari Rp14.848 per dolar AS hingga Rp14.905 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah pada Selasa melemah tipis ke Rp14.893 per dolar AS
Baca juga: Rupiah melemah seiring ketidakpastian pembicaraan pagu utang AS

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023