belum juga kering
Jakarta (Jakarta News) - Sampah sisa banjir yang melanda ibu kota Indonesia pada 17 Januari lalu masih terlihat menumpuk di Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, pada Minggu meskipun Dinas Kebersihan Provinsi telah mengerahkan sekitar 100 truk pengangkut sampah di wilayah tersebut dalam tiga hari terakhir.

Namun demikian, beberapa ruas jalan yang sebelumnya dipenuhi sampah seperti Jalan Pluit Raya telah mulai nampak bersih setelah aparat TNI bersama sejumlah masyarakat membersihkan jalan tersebut pada hari Minggu (27/1).

Tumpukan sampah masih terlihat di Kali Bakti, Jalan Gedong Panjang, dan di pemukiman sekitar Muara Baru. Beberapa warga mengeluhkan bau tidak sedap yang ditimbulkan oleh kotoran tersebut.

"Air di wilayah ini belum juga kering sampai sekarang sehingga sampah-sampahnya masih sulit dibersihkan. Baru pada hari ini kami mulai membuangnya dibantu Dinas Kebersihan," kata Sumirah, ibu rumah tangga di Muara Baru yang rumahnya sampai saat ini masih digenangi air setinggi mata kaki.

Sumirah menuturkan, beberapa mobil pemadam kebakaran sudah dikerahkan untuk menyedot genangan air di pemukimannya. Namun, upaya tersebut belum menunjukkan tanda-tanda keberhasilan karena air dari laut selalu kembali masuk ke rumah-rumah melalui gorong-gorong.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pada Minggu pagi saat meninjau Muara Baru mengatakan bahwa pekerjaan Dinas Kebersihan Provinsi akan dikonsentrasikam di wilayah tersebut dan selama tiga hari terakhir, 100 truk pengangkut telah dikerahkan setiap harinya di wilayah Jakarta Utara.

Selain di Muara Baru, petugas Dinas Kebersihan juga akan dikerahkan di Luar Batang, Penjaringan, dan juga Pluit.

Pernyataan gubernur itu diperkuat oleh Kepala Dinas Kebersihan Unu Nurdin yang menyebutkan bahwa sekitar 5.000 ton sampah telah berhasil dikeruk dari lokasi banjir ibu kota sampai sejauh ini.

Kecamatan Pluit merupakan salah satu daerah yang paling parah terkena dampak banjir di Jakarta pada 17 Januari lalu. Di wilayah tersebut, sekitar 5.000 orang terpaksa mengungsi karena rumahnya terendam air setelah Waduk Pluit jebol sehari setelah bencana.
(G005)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013