Jakarta, 20/1 (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyerahkan bantuan untuk nelayan Cilincing Jakarta Utara, yang tidak bisa melaut akibat cuaca buruk dan untuk masyarakat pesisir di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, yang menjadi korban banjir, berupa 300 paket sembako, 200 selimut serta obat - obatan. Bantuan diberikan langsung oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C Sutardjo. Minggu (20/1).

     Sharif menjelaskan akibat cuaca buruk serta gelombang tinggi yang melanda  sebagian wilayah perairan Indonesia menyebabkan sejumlah nelayan didaerah terutama nelayan Cilincing Jakarta Utara tidak bisa melaut. Adapun jumlah nelayan di Jakarta Utara saat ini mencapai 18.900 nelayan. Jumlah nelayan itu tersebar mulai dari pantai Cilincing hingga ke wilayah Muara Angke.

     "Akibat cuaca buruk memang menjadi masa paceklik bagi nelayan. Karena tidak melaut,  pada bulan bulan ini menjadi masa sulit bagi nelayan. Untuk itu selain bantuan dari KKP, kami berharap bantuan juga akan datang berbagai pihak terutama dari penggalangan dana perusahaan perikanan seperti yang selama ini telah mereka lakukan melalui program CSR (Corporate Social Responsibility )," katanya.

Ekspor Ikan Terganggu

     Selain meninjau langsung warga pesisir yang mengungsi akibat banjir di muara baru, Sharif juga berdialog dengan pengusaha coldstorage yang mengalami kerugian akibat aktivitas ekspor ikan tidak jalan. Banjir yang melanda sebagian besar wilayah Jakarta ternyata juga berimbas kepada kegiatan ekspor dan produksi ikan, terutama di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Nizam Zachman Jakarta. Gangguan pada pelabuhan perikanan terbesar  ini terutama disebabkan pemutusan aliran listrik oleh PT Perusahaan Listrik Negara di kawasan yang sebagian tergenang banjir. Bahkan karena ketinggian air mencapai 50 - 120 sentimeter jalan masuk ke kawasan pelabuhan juga sulit dilalui truk pengangkut atau kontainer. "Untuk jumlah penurunan ekspor dan kerugian belum didata secara lengkap. Namun yang jelas dengan adanya musibah banjir, pasokan ekspor merosot. Untuk itu kami berharap dari dialog nanti bisa dicari solusi yang tepat kedepan" tegasnya.

     Menurut Sharif, di kawasan PPS Nizam Zachman Jakarta beroperasi sedikitnya 53 unit pengolahan ikan (UPI) skala besar. Untuk produk ekspor perikanan, dari pelabuhan ini dalam kondisi normal bisa memproduksi sekitar 200 hingga 250 ton produk olahan ikan. Memang tidak semua pabrik ikan memberhentikan oprasinya, Masih ada Kegiatan pengolahan ikan yang dilakukan oleh unit pengolahan ikan dengan menghidupkan generator set listrik (Genset). "Dari perkiraan, gangguan produksi dan ekspor masih akan berdampak hingga lima hari ke depan. Terutama perusahaan perlu waktu untuk pembersihan kawasan pabrik.  Kami berharap kondisi ini cepat pulih," ujar Sharif.

Bersih Pantai

     Sharif menambahkan, sebagai tindak lanjut bantuan ke nelayan, dalam waktu dekat KKP telah merencanakan kegiatan bersih pantai Jakarta. Program ini dilakukan sebagai upaya pemulihan kawasan pantai Cilincing dan Muara Baru Jakarta akibat banjir.  Apalagi pantai Jakarta sepanjang 32 kilometer yang meliputi pantai - pantai Marunda, Cilincing, Kalibaru, Ancol, Pluit, Kapuk Muara, dan Kamal Muara ini sering menjadi muara limbah sampah rumah tangga yang terbawa ke laut. Sebagaimana yang biasa dilakukan KKP, kegiatan bersih pantai akan melibatkan berbagai pihak seperti Pemda DKI,TNI AL, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan masyarakat luas. "Kegiatan ini akan dilaksanakan dalam waktu dekat menunggu cuaca membaik. Kami harapkan kegiatan bersih pantai bisa membantu pemulihan kawasan pelabuhan dan pantai." jelasnya.

     Untuk keterangan lebih lanjut silakan menghubungi Indra Sakti, SE, MM, Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan (HP. 0818159705)    

Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2013