Jakarta (ANTARA) - Indonesia dan Slovenia sepakat untuk menjajaki potensi kerja sama perdagangan seperti di bidang farmasi, produk tekstil, dan furnitur.

“Kami juga menjajaki kemungkinan kerja sama logistik dengan Port of Koper untuk meningkatkan perdagangan kedua negara,” ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ketika menyampaikan pernyataan pers bersama dengan Menlu Slovenia Tanja Fajon di Jakarta, Rabu.

Dalam pertemuan dengan Menlu Fajon, Retno juga memaparkan prioritas investasi Indonesia antara lain di bidang energi terbarukan, teknologi, dan inovasi.

“Kami juga sepakat untuk mempercepat penyelesaian negosiasi Indonesia-EU CEPA,” tutur Retno.

Kemlu mencatat tren peningkatan perdagangan bilateral Indonesia-Slovenia sebesar 14,71 persen dalam lima tahun terakhir. Pada 2022, nilai perdagangan kedua negara meningkat sebesar 45,4 persen.

Menlu Slovenia menyambut baik peningkatan perdagangan dengan Indonesia, tetapi mengatakan bahwa masih banyak potensi yang belum dimanfaatkan.

Dia pun mendorong pelaku bisnis Indonesia untuk memanfaatkan Port of Koper, salah satu pelabuhan utama di Slovenia yang terletak di bagian utara Laut Adriatik.

Tidak seperti pelabuhan Eropa lainnya yang dikelola oleh otoritas pelabuhan, kegiatan Port of Koper terdiri dari pengelolaan kawasan zona bebas, pengelolaan kawasan pelabuhan, dan peran operator terminal.

Saat ini, Port of Koper melayani rute antara laut Adriatik dan Eropa Tengah.

“Slovenia adalah jalur alami dari Asia ke Eropa Tengah dan Eropa Tenggara, serta negara-negara Eropa Timur. Jadi saya menawarkan jalur terpendek ke pintu Eropa melalui Port of Koper kami,” tutur Fajon.

Sebaliknya kepada pelaku bisnis Slovenia, dia mempromosikan pentingnya pertumbuhan ekonomi hijau di Indonesia.

Baca juga: Paduan suara anak Indonesia juara di Slovenia
Baca juga: Kolintang mengalun di Slovenia
Baca juga: Warga Slovenia tertarik seni budaya Nusantara


Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023