Elektrifikasi skala besar armada Transjakarta dinilai layak secara finansial dan ekonomi dan perlu diterapkan segera untuk memaksimalkan manfaatnya
Jakarta (ANTARA) -
Elektrifikasi armada TransJakarta dinilai layak secara finansial dan perlu segera diterapkan, di mana target elektrifikasi seluruh armada bus TransJakarta pada 2030 diproyeksi menghasilkan nilai ekonomi sebesar Rp4,2 triliun.
 
Hal itu disampaikan dalam hasil studi Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) Indonesia yang bermitra dengan UK PACT (Partnering for Accelerated Climate Transitions) dari Pemerintah Inggris.
 
“Elektrifikasi skala besar armada Transjakarta dinilai layak secara finansial dan ekonomi dan perlu diterapkan segera untuk memaksimalkan manfaatnya. Elektrifikasi seluruh armada pada tahun 2030 diproyeksikan menghasilkan manfaat ekonomi dan sosial bersih sebesar Rp 4,2 triliun secara kumulatif,” ujar Direktur Interim ITDP Indonesia Gonggomtua Sitanggang di Jakarta, Rabu.

Baca juga: TransJakarta tegaskan waktu tempuh naik transportasi umum terjamin
 
Gonggomtua mengatakan, melalui target elektrifikasi, seluruh armada bus TransJakarta yang ditargetkan Pemprov DKI tercapai pada 2030.
 
Upaya tersebut secara kumulatif juga mampu mengurangi hampir 60 persen emisi gas rumah kaca (GRK).
 
Gonggomtua menambahkan, guna memastikan kelayakan transisi ke bus listrik, hasil studi menunjukkan bahwa TransJakarta harus mengeksplorasi skema pembiayaan baru seperti pemisahan kepemilikan aset dan operasional armada, serta menerapkan skema leasing dengan operator untuk mendistribusikan risiko operasional dan beban pembiayaan.
 
Sementara di sisi pembiayaan, melibatkan Kementerian Keuangan dinilai dapat menghasilkan biaya pendanaan (cost of fund) terendah untuk pengadaan bus listrik.
 
Sementara Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) dapat menjadi instrumen investasi alternatif untuk membiayai program bus listrik.

Dalam kesempatan yang sama, Asisten Perekonomian dan Keuangan Setda Provinsi DKI Jakarta Sri Haryati mengungkapkan, Pemprov DKI berkomitmen untuk mendukung transportasi dan mobilitas yang berkelanjutan sebagai salah satu upaya mencapai dekarbonisasi pada 2050.
 
Melalui hasil studi ITDP tersebut, menurutnya, sangat membantu Jakarta menuju elektrifikasi transportasi publik.
 
“Hasil studi dan lessons learned dari ITDP Indonesia ini tentunya sangat membantu Jakarta menuju elektrifikasi transportasi publik, sebagai bagian dari langkah komitmen penataan Jakarta menuju Sustainable Global City.” ujarnya.

Baca juga: Ini alasan TransJakarta revitalisasi sejumlah halte

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023