Produksi kakao ini sudah diterima hingga ke Inggris dalam bentuk produk jadi cokelat Ransiki.
Manokwari (ANTARA) - Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BPSIP) Papua Barat mendaftarkan varietas (jenis) baru Kakao Waterpauw dan 19 varietas lain di Kementerian Pertanian Republik Indonesia, sebagai varietas unggulan asal Provinsi Papua Barat.

Kepala BPSIP Papua Barat Aser Rouw, di Manokwari, Jumat, mengatakan telah mendaftarkan 20 varietas baru dari pengembangan kakao yang ada di Ransiki, Kabupaten Manokwari Selatan.

"Dalam program kerja sama antara BPSIP dan Dinas Tanaman Pangan selama tiga tahun, kami menghasilkan 20 varietas baru dari kakao lokal asli dari Manokwari Selatan. Salah satu varietas tersebut kami beri nama Kakao Waterpauw," kata Aser Rouw.

Dia menjelaskan kakao varietas Waterpauw tersebut memiliki keunggulan dari segi ketahanan serta kuantitas hasil panen yang mencapai 2 ton per hektare.

"Produksi kakao ini sudah diterima hingga ke Inggris dalam bentuk produk jadi cokelat Ransiki, sehingga jangan diragukan lagi soal keunggulan varietas ini. Selanjutnya kami tinggal menyiapkan untuk pengembangannya," ujar dia pula.

Tahapan selanjutnya, 20 varietas baru kakao asli Papua Barat tersebut akan diluncurkan resmi menjadi varietas baru di Indonesia, yang dilaksanakan bersamaan secara nasional oleh Kementerian Pertanian.

"Kalau kita sudah memiliki varietas yang telah terdaftar, ketika masyarakat mendapat bantuan APBN berupa pengadaan benih, tidak perlu lagi ke daerah lain untuk mencari namun dengan varietas yang kita miliki sendiri dan secara legal untuk dipertanggungjawabkan," kata dia lagi.

Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw menyambut baik hasil tersebut. Menurutnya pengembangan kakao di Papua Barat memiliki masa depan yang baik untuk dijadikan komoditas unggulan daerah.

"Saya senang dari hasil penelitian ini sehingga didapatkan varietas yang unggul, kita manfaatkan untuk perkebunan kakao di Papua Barat. Sesuai dengan apa yang menjadi harapan Presiden, setiap provinsi wajib memiliki sektor unggulan," ujar Waterpauw.

Pj Gubernur Papua Barat itu juga memberi apresiasi terkait penamaan varietas baru tersebut. Menurutnya, merupakan hak dari penemu untuk memberi nama yang dianggap sesuai.

"Saya pikir terkait nama menjadi hak dari penemu, dan saya berterima kasih telah menggunakan nama saya sebagai varietas baru yang ditemukan oleh BPSIP," kata dia lagi.
Baca juga: Permintaan ekspor kakao Ransiki Manokwari Selatan kian meningkat
Baca juga: Gubernur ingin produksi kakao Manokwari Selatan 1.000 ton per bulan

Pewarta: Tri Adi Santoso
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023