Jakarta (ANTARA) - PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (kode saham : ELPI) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp30,99 miliar atau setara 30 persen dari total laba bersih tahun buku 2022 yang sebesar Rp103,07 miliar.

"Alhamdulillah pembagian dividen tersebut di atas prosentase dalam prospektus ELPI," ujar Corporate Secretary ELPI Wawan Heri Purnomo dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat.

Pihaknya menyebut kinerja perseroan mendapatkan apresiasi dari para investor, yang mana harga saham ELPI tumbuh 32,5 persen menjadi Rp265 per saham, dibandingkan saat harga Initial Public Offering (IPO) yang sebesar Rp200 per saham pada pertengahan 2022 lalu.

Ia menjelaskan ELPI membukukan laba bersih sebesar Rp103,07 miliar pada akhir 2022, dengan pendapatan usaha konsolidasi sebesar Rp632,83 miliar, yang mana pendapatan usaha meningkat 17 persen year on year (yoy) dari sebelumnya Rp 540,58 miliar pada periode sama tahun 2021.

Sementara itu, Direktur Utama ELPI Eka Taniputra menjelaskan perseroan telah menetapkan rencana strategi bisnis untuk jangka pendek dan jangka panjang, dari lima hingga sepuluh tahun mendatang, yang tidak hanya terpaku pada bidang drilling & offshore service.

Adapun, target ekpansi lima tahun ke depan diantaranya, Training & Development, Overseas, Shipping Offshore, Bulk & Transhipment, Logistik, Salvage & Subse, dan Industri Perikanan.

”Untuk Overseas Shipping Offshore, ELPI telah melebarkan ekspansi bisnis di kancah internasional yaitu mengakuisisi Kazo Marine Sdn Bhd (Kazo), suatu perusahaan asing di Malaysia sebesar 100 persen pada awal Januari 2023. Kazo kami proyeksikan menjadi perusahaan entitas anak yang melayani client untuk wilayah luar negeri khususnya Kawasan Asia (South East Asia)," ujar Eka.

Selain itu, ELPI telah memperkuat empat armada di KAZO yaitu dua AHTS, satu kapal PSV, dan satu kapal LCT, yang nantinya ditargetkan terdapat total enam armada yang akan beroperasi di Malaysia, dengan tambahan satu LCT lagi dan saru Crewboat.

Melalui anak usaha, Eka menyebut, ELPI juga merencanakan pengembangan bisnis pada Bulk & Transhipment, yang saat mengangkut komoditi batu bara, nikel dan mineral dengan jumlah kap yang semula lima unit dan hingga saat ini sebanyak 18 unit.

"Dan gayung bersambut setelah Malaysia, salah satu perusahaan di Brunei Darussalam menyatakan kesepahaman dan berminat untuk memesan dan membangun kapal di Indonesia juga menandatangani Memorandum of Understanding (MoU). Kapal pesanan tersebut ditargetkan akan selesai di tahun 2024.” ujar Eka.

 

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023