Koba, Babel, (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menyiapkan lahan seluas 22 hektare untuk pembudidayaan durian varietas namlung dan klamunod.

"Kita mendapat dukungan dari Kementerian Pertanian dan Kepala Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Babel dalam mengembangkan tanaman durian jenis namlung dan klamunod," kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman di Koba, Sabtu.

Bupati mengatakan penyediaan lahan terkait hasil pertemuan dengan Dirjen Hortikultura, Kementerian Pertanian Republik Indonesia Inti Pertiwi Nashwari beberapa waktu lalu di ruang kerjanya.

"Dalam pertemuan tersebut kita mendapat dukungan penuh dalam pembudidayaan durian, bahkan pihak kementerian terkait bersedia membantu penyediaan bibit unggul," ujarnya.

Bupati mengatakan, dalam pelaksanaannya nanti pihaknya bekerja sama dengan BSIP agar hasilnya benar-benar maksimal.

"Tentu saja ini peluang di bidang pertanian dan perkebunan yang mesti kita tangkap, nanti dalam pelaksanannya tentu kita bentuk kelompok tani dibawah binaan pemerintah daerah melalui dinas pertanian," ujarnya.

Menurut bupati durian namlung dan klamunod memiliki prosfek ekonomi yang cukup baik dan saat ini sudah banyak petani yang membudidayakannya baik secara berkelompok maupun perorangan.

"Namlung dan klamunod ini merupakan varietas durian yang awalnya memang dikembangkan di Pulau Bangka, namun saat ini pembibitannya sudah mulai dikembangkan di luar daerah.

Bibit durian namlung dan klamunod ini dengan ukuran 40 cm dibanderol Rp50.000/batang, ukuran 60 cm–80 cm kisaran Rp70.000–Rp80.000 per pohon.

"Harganya lumayan mahal, bisa mencapai Rp200 ribu per kilogram dengan jumlah biji per butirnya sebanyak dua hingga tiga biji," ujar bupati.

Pasar durian berkualitas super ini tidak sulit, sangat mudah dijual hingga ke luar daerah dan bahkan banyak yang datang langsung ke kebun durian untuk membelinya.

"Prospek ekonominya cukup baik, maka petani kita dorong membudidayakan durian ini," ujarnya.

Bupati terus mendukung pengembangan kawasan durian dengan menganggarkan sarana pendukung melalui dana ABT APBD II Kabupaten Bangka Tengah.

"Nanti kita usulkan di ABT 2023 untuk pembudidayaan durian seluas 22 hektare tersebut," ujarnya.


Baca juga: Kebun durian di Agam diusulkan jadi kawasan ekosistem esensial

Baca juga: Semarang kembangkan agrowisata


Pewarta: Ahmadi
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023