lahan pertanian masih bisa kami pertahankan
Denpasar (ANTARA) - Tim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) meninjau Kelompok Tani Uma Palak Lestari, Eko Wisata Subak Sembung, Kota Denpasar, Bali, untuk melihat program dan upaya yang dilakukan dalam mencegah alih fungsi lahan.

Kepala Direktorat Pemulihan Kontaminasi dan Tanggap Darurat Limbah B3 Kementerian LHK Haneda Sri Mulyanto, di Denpasar, Sabtu mengatakan ekowisata tersebut merupakan binaan Pertamina Patra Niaga Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Ngurah Rai.

"Kami ingin melihat upaya pencegahan alih fungsi lahan dan peningkatan pendapatan para petani," ujar Haneda yang juga datang bersama tim dari Pertamina Patra Niaga DPPU Ngurah Rai itu.

Kunjungan dimulai dari melihat pembudidayaan maggot, lokasi observasi jalak Bali, serta pembudidayaan lele.

Baca juga: Wisata edukasi di Museum Subak Tabanan Bali
Baca juga: Wapres serahkan Proper Emas untuk pabrik di Bali terapkan sistem subak


Ekowisata tersebut merupakan program CSR (tanggung jawab sosial perusahaan) dari PT Pertamina Persero DPPU Ngurah Rai, dengan membentuk sebuah wisata edukasi lingkungan di kawasan Munduk Uma Palak, Subak Sembung, Denpasar.

"Hal ini untuk menjaga lahan hijau tetap lestari serta pemberdayaan kepada para petani agar tidak terjadi alih fungsi lahan," ucap Haneda.

Sementara itu, Lurah Peguyangan Gede Arcana berharap Subak Sembung khususnya komunitas Uma Palak Lestari di bawah pendampingan dari Pertamina ini bisa menjadi salah satu ikon ataupun unggulan yang ada di Kelurahan Peguyangan.

"Lahan pertanian masih bisa kami pertahankan dengan luasan dari Subak Sembung terhampar hampir 103 hektare, sebagai salah satu penyumbang lahan hijau di Kota Denpasar," ujarnya.

Baca juga: Disbud Buleleng perkuat 529 subak yang diakui UNESCO
Baca juga: Indonesia ajak delegasi AMM lihat pertanian berkelanjutan di Jatiluwih
Baca juga: Wagub Bali ajak warga jaga kelestarian subak

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023