Mereka jaringan dan produksi,"
Abuja (ANTARA News) - Indonesia dan Nigeria sepakat memerangi jaringan narkoba Afrika Barat dengan menandatangani Nota Kesepahaman di Abuja, Nigeria, Sabtu.

Penandatangan dilakukan oleh Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dengan mitranya disaksikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Nigeria Goodluck Ebele Jonathan.

Menurut Kepala Badan Narkotika Nasional Anang Iskandar, kerja sama untuk memerangi narkoba itu pada intinya berupa pertukaran informasi penyelundup yang masuk ke Indonesia, "Mereka jaringan dan produksi," kata Anang.

Jaringan narkoba warga negara Nigeria dinilai sangat merisaukan sejumlah kalangan di Indonesia.

Menurut Anang, setidaknya ada 13 warga Nigeria yang menjadi terpidana hukuman mati dan 12 tersangka lain yang ditangkap akibat kejahatan narkoba.

Menjawab pertanyaan apakah ada permintaan dari pemerintah Nigeria agar terpidana mati tersebut dikurangi hukumannya, Anang menjawab tidak ada.

Begitu juga tidak ada permintaan ektradisi bagi warga negara Nigeria yang tertangkap menyelundupkan narkoba ke Indonesia.

Sementara itu Deputi Kepala BNN Bidang Hukum Bali Moniaga menambahkan bahwa Nigeria adalah pusat penyebaran narkoba ke Eropa dan Asia.

Untuk itu, katanya, Badan Narkotika Nasional (BNN) Indonesia dan Nigeria sepakat berbagi informasi dalam upaya pemberantasan dan pencegahan penyalahgunaan narkotika yang melibatkan warga kedua negara.

Menurut Bali Moniaga , nota kesepahaman kerja sama pemberantasan dan pencegahan penyalahgunaan narkotika itu merupakan yang pertama bagi BNN kedua negara.

(A017/Z002)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013