Kairo (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama para pemimpin negara Organisasi Konferensi Islam (OKI) menyeru diadakannya dialog antara pihak oposisi dan pejabat pemerintah Suriah untuk menghentikan kekerasan demi menghentikan perang saudara yang sudah berlangsung dua tahun.

SBY yang didampingi Menlu Marty Natalegawa menghadiri KTT OKI pada Rabu di tengah situasi di Mesir yang memanas dengan maraknya unjuk rasa di Kairo dan sejumlah kota lainnya.

SBY disambut Presiden Mesir Mohammad Mursi bersama 50 an kepala negara dan kepala pemerintahan lainnya.

Mesir akan mengambil alih kepemimpinan OKI selama tiga tahun ke depan menggantikan Senegal.

Sesuai jadwal, SBY akan menyampaikan pernyataan mewakili Grup Asia dan Presiden Nigeria mewakili Afrika.

Draft komunike yang beredar mengenai perlunya pertumpahan darah di Suriah dihentikan tidak menyebut nama presiden Bashar Asad dan lebih merujuk kepada pejabat pemerintah sebagai yang bertanggung jawab atas terjadinya kekerasan.

"Kami prihatin akan memburuknya situasi dan meningkatnya frekuensi pembunuhan yang telah membawa korban ribuan warga sipil tak berdosa," demikian tertulis dalam draft komunike.

Draft itu juga mendesak kekuatan oposisi untuk mempercepat pembentukan pemeintahan transisi dan mempersiapkan diri untuk mengambil tanggungjaqab penuh bila masanya tiba nanti.

Selain menghadiri KTT OKI, SBY juga akan mengadakan sejumlah pertemuan bilateral antara lain sengan Presiden Turki Abdullah Gul dan Presiden Sudan Omar Hasan Ahmad Al Bashir.
(ANT)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013