Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno mengatakan akan menggelar pertemuan berikutnya dengan DPP Partai Gerindra untuk menindaklanjuti pertemuan di Kantor DPP PAN, Jakarta, Senin, sebagai bentuk komitmen meneruskan pembicaraan ke tahap selanjutnya.

"Pertemuan hari ini akan kita tindak lanjuti dengan pertemuan-pertemuan berikutnya, apakah pertemuan terbuka atau tertutup, tapi kita sudah berkomitmen untuk melanjutkan pembicaraan ke tahap berikutnya," kata Eddy usai silaturahim dengan DPP Partai Gerindra dilangsungkan.

Selain berkomitmen melanjutkan pertemuan berikutnya, Eddy menyebut dalam pertemuan tersebut turut membahas bagaimana proses Pemilu 2024 berjalan lancar, aman, damai dan teduh.

"Kita sepakat, kita punya tanggung jawab kepada masyarakat untuk menghadirkan pesta demokrasi yang mencerahkan dan betul-betul membawa manfaat bagi seluruh masyarakat kita," tuturnya.

Selain itu, lanjut dia, PAN dan Partai Gerindra bersepakat agar sistem pemilu proporsional terbuka tetap dipertahankan pada pemilu mendatang.

Baca juga: Silaturahmi Ketum PAN dan Gerindra tindak lanjuti ide koalisi besar

Baca juga: Muzani pimpin jajaran DPP Gerindra sambangi DPP PAN


"Kita akan perjuangan hal itu, kita sudah menyuarakan dalam berbagi kesempatan, baik dari aspek partai maupun fraksi di DPR RI, dan komitmen itu kita kuatkan lagi di dalam pertemuan kita pada sore ini," ucapnya.

Dia mengatakan bahwa pertemuan PAN dengan Partai Gerindra kali ini merupakan pertemuan kesekian kali dilaksanakan oleh kedua partai.

"Intinya pertemuan ini silaturahim politik diantara dua sahabat lama, yang kita bahas tentu berbagai hal yang aktual, berbagai hal penting, kita bicarakan, tapi yang penting bagaimana kita melangkah ke depan," tuturnya.

Eddy membeberkan bahwa PAN dan Partai Gerindra memiliki rekam jejak kerja sama yang panjang, di mana pada Pemilu 2014 dan Pemilu 2019 lalu bersama-sama mengusung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden.

"2014, 2019, PAN bersama-sama Gerindra mengusung Prabowo menjadi capres bersama cawapres-nya, (pemilu) 2014 Pak Hatta Rajasa Kader Partai Amanat Nasional, (Pemilu) 2019 Pak Sandiaga," ujarnya.

Atas dasar itu, dia pun optimistis apabila PAN dan Partai Gerindra kembali merajut kerja sama politik pada Pilpres 2024.

"Kalau mau bekerja ke depan kembali tinggal 'klik' saja, jadi memang inilah bentuk kerja sama yang memang sudah panjang terjalin bersama-sama," ucap dia.

Selain Eddy, dalam pertemuan tersebut hadir Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto, Ketua DPP PAN Saleh Partaonan Daulay, hingga Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN DKI Jakarta Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio.

Sementara dari DPP Partai Gerindra, hadir Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sugiono, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman, hingga Bendahara Umum Gerindra Thomas Djiwandono.

Untuk diketahui, pendaftaran bakal capres dan cawapres dijadwalkan pada 19 Oktober hingga 25 November 2023.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu), pasangan capres dan cawapres diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.

Saat ini, ada 575 kursi di parlemen, sehingga pasangan capres dan cawapres pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.
 

Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023