Ini membuktikan pembinaan kita tertinggal...
(ANTARA News) - Tim putri Djarum berhasil merebut juara ketiga setelah membekuk klub asal Jepang, Renesas, 3-2 pada kejuaraan Djarum Superliga Badminton 2013 di DBL Arena, Surabaya, Jumat.

Duet Vita Marissa-Meiliana Jauhari menyelamatkan Djarum saat kedudukan imbang 2-2 atas Renesas. Vita-Meiliana yang sempat tertinggal pada game pertama berhasil memaksa pasangan Reika Kakiiwa-Yuki Fukushima bermain rubber game.

Kakiiwa-Fukushima mulai kewalahan menghadapi permainan Vita-Meiliana yang berubah. Jika pada game pertama Vita-Meiliana kerap menghantam dengan pukulan-pukulan keras -- yang tanpa kesulitan dilayani pasangan Jepang itu, maka pada game kedua Vita-Meiliana mulai mengatur gaya permainan.

"Lawannya butuh waktu untuk menyesuaikan, namun mereka tidak dapat mengatasinya dengan baik sehingga banyak melakukan kesalahan," kata Manajer Tim Djarum, Fung Permadi, usai pertandingan.

Perhitungan Djarum sebenarnya meleset saat tunggal ketiga mereka, Maria Febe kalah atas Yuki Fukushima. Maria Febe yang merupakan pemain peringkat 50 dunia menyerah pada Fukushima yang memegang ranking 263 langsung dua game 19-21, 19-21. Saat itu kedudukan Djarum yang sudah unggul 2-0 dari kemenangan tunggal Juliane Schenk serta Tai Tzu Ying, harus kecolongan satu poin menjadi 2-1.

Kekalahan tersebut disusul ganda Jenna Gozali-Komala Dewi yang menghentikan permainan di tengah pertandingan game kedua karena salah satu pemain, Komala mengalam cedera. Jenna-Komala pun memberikan kemenangan pada Satoko Suesuna-Miyuki Maeda 15-21, 3-9.

Meskipun tetap memboyong gelar juara ketiga, Fung mengaku tidak puas karena pencapaian ini tidak sesuai target.

"Ada beberapa hal yang membuat tidak puas lagi, karena pemain Renesas serta Unisys yang juga dari Jepang murni memakai pemain sendiri, sedangkan klub kita yang dibantu pemain luar pun masih bisa dikalahkan," ujar Fung.

Djarum memang memakai pemain asing Juliane Schenk asal Jerman yang merupakan pemain peringkat empat dunia serta pebulu tangkis ranking 12 dunia, Tai Tzu Ying dari Taiwan. Begitu juga sebagian klub lain yang berbondong-bondong menggunakan pemain asing demi memperkuat tim. Hanya tim putra Djarum serta Mutiara Bandung yang tidak meminjam pemain asing dari tujuh klub lokal yang bertarung.

"Ini membuktikan pembinaan kita tertinggal terutama melihat klub di sini yang dibandingkan dengan klub luar," lanjutnya.

Berkaca dari pengalaman ini, Fung mengatakan akan mengevaluasi pembinaan dari lapis junior serta meningkatkan standar pelatih. "Mulai dari situ dulu, kalau ini dijalankan dengan baik semoga klub saya bisa menjadi contoh," katanya.

(M047) 

Pewarta: Monalisa
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013