Ankara (ANTARA) - Amerika Serikat membantah bahwa mereka berupaya untuk membentuk aliansi pertahanan dan keamanan semacam NATO di kawasan Indo-Pasifik.

"Kami sama sekali tidak membentuk NATO di Indo-Pasifik," kata Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dalam pengarahan media di New Delhi pada Senin (5/6), setelah bertemu Menhan India Rajnath Singh.

Dia menegaskan bahwa AS akan bekerja sama dengan negara-negara berpandangan sama untuk memastikan kawasan tersebut tetap bebas dan terbuka, sehingga perdagangan bisa berkembang dan pertukaran ide dapat berlanjut.

"Dengan India, kami berbagi visi yang sama untuk Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," tutur Austin.

Pada Minggu (4/6), Menhan China Li Shangfu mengatakan bahwa upaya untuk mendorong aliansi semacam NATO di Asia Pasifik adalah cara untuk menyandera negara-negara di kawasan, yang justru akan memperbesar konflik dan konfrontasi.

Berbicara dalam pertemuan keamanan di Singapura, yang juga dihadiri oleh Austin, Li memperingatkan aliansi semacam itu dapat "menjerumuskan Asia-Pasifik ke dalam pusaran konflik."

Bulan lalu, sebuah laporan mengklaim NATO akan membuka kantor penghubung pertama di Asia, yaitu di Tokyo, Jepang.

Sebelumnya pada Senin, menhan India dan AS sepakat untuk berkolaborasi dalam pengembangan teknologi dan produksi baru sistem pertahanan.

Berdasarkan pernyataan Kementerian Pertahanan India, kedua pihak juga menyimpulkan peta jalan kerja sama industri pertahanan untuk memandu kebijakan selama beberapa tahun ke depan.

“Sebagai dua negara demokrasi terbesar di dunia, India dan AS menjaga tatanan internasional berbasis aturan yang membuat kita semua aman. Sejak saya terakhir mengunjungi India pada 2021, kemitraan global dan strategis kami terus berkembang pesat,” kata Austin.

Austin mengatakan kedua pihak juga membahas cara untuk berbagi informasi dan menemukan inisiatif baru untuk kerja sama maritim dan bahwa Pemerintah AS mendukung sepenuhnya modernisasi pertahanan India.

India adalah bagian dari kelompok Quad--aliansi keamanan bersama AS, Australia, dan Jepang--yang dibentuk untuk melawan pengaruh ekonomi, politik, dan militer China yang meluas di kawasan Asia Pasifik.


Sumber: Anadolu
Baca juga: Samudera Hindia arena baru kontes geopolitik dunia
Baca juga: AS dan negara-negara Indo-Pasifik luncurkan pembicaraan perdagangan
Baca juga: Menlu RI: ASEAN-AS jadikan Indo-Pasifik kawasan damai dan makmur

Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023