Batam (ANTARA) - Komisi Pemberantasan Korupsi menggeledah rumah yang diduga milik mantan Kepala Bea Cukai Makassar, Sulawesi Selatan, Andhi Pramono, di Kota Batam, Kepulauan Riau, selama sekitar 2,5 jam pada Selasa.

Wartawan ANTARA melaporkan Penyidik KPK memulai penggeledahan rumah di Perumahan Grand Summit sekitar pukul 12.30 WIB dan selesai sekitar pukul 15.00 WIB.

Usai menggeledah, Penyidik KPK membawa dua koper berwarna hitam dan putih dari rumah mewah itu.

Penggeledahan dikawal dua orang aparat kepolisian berseragam lengkap dengan senjata laras panjang.

Sebelumnya,  KPK mengatakan telah menggeledah rumah mewah milik tersangka dugaan penerimaan gratifikasi mantan Kepala Kantor Bea dan Cukai Makassar, Sulawesi Selatan, Andhi Pramono yang berlokasi di Batam.

Baca juga: KPK dalami dugaan TPPU di kasus Andhi Pramono
Baca juga: Dua polisi kawal KPK geledah rumah Andhi Pramono di Batam


"Hari ini Tim Penyidik KPK melakukan penggeledahan di wilayah Kota Batam untuk mengumpulkan alat bukti. Lokasi dimaksud adalah rumah yang diduga milik pihak yang ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara ini," kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri di Jakarta, Selasa.

Ali menerangkan rumah mewah tersebut berada di salah satu kompleks perumahan mewah di wilayah Sekupang Batam.

Namun Ali belum bisa menjelaskan apa saja yang ditemui tim penyidik karena proses penggeledahan masih berlangsung.

"Kegiatan saat ini sedang berlangsung dan 'update'-nya segera kami sampaikan kembali," ujarnya.

KPK pada 15 Mei 2023 telah mengumumkan dimulainya penyidikan dalam kasus dugaan penerimaan gratifikasi oleh salah satu pejabat di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan.

Pewarta: Ilham Yude Pratama
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023