Surabaya (ANTARA) - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar kegiatan sosialisasi Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) untuk wilayah Jawa Timur meliputi sosialisasi gambaran kerja, satuan tugas nasional, pengorganisasian dan rencana kerja.

Ketua Umum PBNU, K.H. Yahya Cholil Staquf menjelaskan bahwa program ini memiliki skala kerja yang besar. Gerakan ini akan dikerjakan dengan berbagai pihak, baik dari instansi pemerintahan seperti kementerian dan lembaga, maupun dengan institusi swasta.

"Seperti Program Ketahanan Keluarga kerja sama Kemenag (Kementerian Agama) saat ini, hanyalah sebagian dari kerja besar GKMNU. Nanti akan ada program lainnya yang dikerjasamakan dengan kementerian dan lembaga pemerintah, juga dengan pihak swasta," ujar Gus Yahya di Surabaya, Rabu.

Baca juga: Gus Yahya larang siapapun untuk berpolitik atas nama NU

Ia melanjutkan program yang dikelola oleh GKMNU memiliki sejumlah dimensi, seperti pendidikan, kesehatan, wirausaha, dan seterusnya.

Sehingga, partner program dari GKMNU akan sangat beragam, mulai dari Kemenag, Kementerian UMKM, Kemenkes, dan kementerian lain yang relevan terhadap GKMNU.

Tujuan dari program tersebut, untuk menghadirkan manfaat keberadaan NU di kalangan warga NU. "Semua (program) itu, kita salurkan dalam koridor GKMNU, untuk menciptakan dampak nyata dalam hidup nyata Nahdliyyin," ujar Gus Yahya.

Namun demikian, lanjut Gus Yahya, keseluruhan program ini memiliki prasyarat, yakni terbentuknya struktur kerja yang masif dari pengurus NU di level pusat hingga struktur NU di level paling bawah, yakni Majelis Wakil Cabang (MWC).

Sebab, hanya dengan itulah program yang demikian banyak dengan skala nasional dapat berjalan, sehingga dirasakan kemanfaatannya dalam masyarakat NU.

GKMNU hanya salah satu kegiatan dari satu paket agenda PBNU dengan tujuan dan sasaran spesifik lain. Selain itu, GKMNU juga ada agenda verifikasi dan validasi pengurus di MWCNU dan ranting.

Ada juga program kaderisasi PBNU. Ini semua akan bersentuhan dengan kepengurusan NU di level ranting, sehingga GKMNU akan membentuk struktur mulai dari level pusat, wilayah, cabang dan MWC.

Baca juga: "Politisasi" NU (Surabaya) dan Pemilu 2024

Baca juga: PBNU resmikan pesantren pertamanya di luar negeri di Malaysia


Struktur ini akan dibentuk untuk memastikan kerja program berjalan dengan baik.

Dalam perjalanannya, Gus Yahya meyakini bahwa program yang digerakkan GKMNU ini juga akan menjadikan kerja-kerja NU di level cabang lebih koheren dan berkesinambungan. Karena, hanya dengan itu gerakan besar NU akan secara simultan dirasakan masyarakat NU.

Gus Yahya mencontohkan kerja organisasi seperti kerja sebuah mesin yang memerlukan cara kerja yang bersamaan dan kekompakan.

"Organisasi ini kalau diumpamakan sebagai mesin, kita harus lihat ulang. Apakah kaburatornya ini nyambung dengan tanki atau ndak, sehingga bisa bekerja secara bersamaan atau tidak. Lalu ke mana mesin ini bergerak?" ujar Gus Yahya.

Pewarta: Willi Irawan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023