Depok (ANTARA) - Direktur ASEAN Study Center Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) Edy Prasetyono, SSos, MIS, PhD, mengatakan bahwa Indonesia sebagai ketua ASEAN 2023 harus bisa memanfaatkan untuk kepentingan nasional.

"Indonesia harus bawa kepentingan nasional sebagai ketua ASEAN misalnya membangun kerja sama energi, maritim, pangan, kesehatan akan seperti apa, yang tentunya mempengaruhi karakter organisasi ASEAN," kata Edy Prasetyono pada acara Internasional Relations (IR) UI Talk yang membahas tentang peran dan signifikansi kepemimpinan Indonesia di ASEAN 2023 dalam tayangan Youtube, Kamis.

Edy menjelaskan Indonesia sebenarnya sudah lama melakukan agenda setting untuk membawa kepentingan nasional dalam konteks ASEAN. Indonesia sebagai Ketua ASEAN harapannya tinggi dibandingkan negara lain.

Karena Indonesia merupakan negara terbesar, dan diharapkan adanya perubahan organisasi, isu apa yang yang diangkat pasti besar. Ketika KTT ASEAN yang pertama 1976 Indonesia sangat berperan. Pada tahun 1980 adanya krisis Kamboja, tahun 1990 perang dingin selesai.

Sekarang ada semacam ada perubahan besar harusnya Indonesia bersikap. "Apa sekarang perang dingin mulai lagi atau tidak, dan bagaimana memposisikan ASEAN seperti apa, ASEAN menjadi organisasi seperti apa. Jangan seperti Uni Eropa yang menjadi bagian dari konflik," katanya.

Dikatakannya ASEAN ketika ada persaingan besar yang kuat antara China dan AS bagaimana sikap ASEAN, karena sejak awal visi ASEAN tak ingin terlibat konflik dan menciptakan keseimbangan.

Menurut dia Indonesia harus mampu membaca megatrend yang muncul dan dihubungkan dengan kepentingan Indonesia.

Edy yang juga pengajar mata kuliah ASEAN di UI ini mengatakan, megatrend yang besar adalah terkait dengan pertumbuhan ekonomi yang diiringi dengan pertumbuhan penduduk atau bonus demografi.

Selain itu, mengatrend lainnya yang juga menjadi tantangan bagi Indonesia adalah bagaimana Indonesia dapat mengangkat isu, seperti climate change dan lingkungan hidup agar ASEAN tetap relevan dengan perubahan-perubahan besar terkait isu tersebut.

"Baiknya, tetapkan isu prioritas terlebih dahulu karena hal ini akan benar-benar mempengaruhi keamanan maupun kepentingan ekonomi," kata Edy.

Baca juga: Keketuaan ASEAN membuka potensi perluasan pasar produk Indonesia
Baca juga: Keketuaan Indonesia pada ASEAN diharap tambah tujuan pasar bagi KBB
Baca juga: Asita: Maksimalkan status Indonesia Ketua ASEAN untuk pariwisata Sumut
Baca juga: Akademisi optimistis Indonesia bisa bawa ASEAN di posisi netral

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023