Paris (ANTARA) - Investasi tahunan untuk meningkatkan efisiensi energi harus menjadi tiga kali lipat pada 2030 agar dunia tetap mampu menjaga pemanasan global di bawah 1,5 derajat Celsius, demikian disampaikan Badan Energi Internasional (International Energy Agency/IEA) pada Rabu (7/6).

Didorong oleh pengeluaran untuk bangunan dan penjualan kendaraan listrik yang kuat, investasi efisiensi energi global mencapai rekor 600 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.875) pada 2022, kata IEA dalam laporannya yang berjudul "Efisiensi Energi: Dekade untuk Aksi" (Energy Efficiency: The Decade for Action).

Pada 2023, angka ini diperkirakan akan meningkat menjadi 624 miliar dolar AS, tetapi tingkat pertumbuhan secara tahunan (year on year/yoy) akan lebih rendah daripada 2022 mengingat biaya modal yang tinggi sangat membebani proyek-proyek baru yang potensial, ungkap IEA memperingatkan.
 
   Panel-panel surya terpasang di salah satu wilayah untuk menghasilkan listrik dari energi matahari yang ramah lingkungan dan terbarukan. Badan Energi Internasional (IEA) mendorong agar jumlah investasi efisiensi energi global ditingkatkan hingga tiga kali lipat pada tahun 2030. (Xinhua)


Dalam laporannya, yang dipublikasikan pada acara Konferensi Global Tahunan kedelapan IEA tentang Efisiensi Energi, badan tersebut mengatakan bahwa melipatgandakan progres efisiensi energi tahunan menjadi 4 persen per tahun pada 2030 akan membutuhkan peningkatan investasi di sektor tersebut dari 600 miliar dolar AS menjadi lebih dari 1,8 triliun dolar AS hingga 2030.

Konferensi Global Tahunan kedelapan IEA tentang Efisiensi Energi berlangsung di Paris pada 7-8 Juni. Tujuannya adalah untuk mempercepat progres efisiensi energi.

IEA menekankan bahwa target 4 persen pada 2030 akan memberikan pengurangan penting dalam emisi gas rumah kaca dan pada saat yang sama juga menciptakan lapangan pekerjaan. Menurut laporan tersebut, kegiatan efisiensi energi dapat menghasilkan 12 juta lapangan pekerjaan di seluruh dunia per 2030 nanti.

"Yang penting, permintaan energi yang lebih efisien dan lebih rendah mendukung kemajuan yang lebih cepat menuju akses universal ke energi modern dan terjangkau di perekonomian emerging dan berkembang," papar badan itu.

Selain itu, melipatgandakan kemajuan efisiensi pada 2030 akan meningkatkan ketahanan energi dan membantu memberikan akses listrik ke lebih dari 800 juta orang, tambah IEA.
 
   Sebuah lokomotif kereta rel listrik terparkir di salah satu depo perawatan kereta. Badan Energi Internasional (IEA) menggelar Konferensi Global Tahunan kedelapan tentang Efisiensi Energi di Paris pada 7-8 Juni. Tujuan konferensi tersebut adalah untuk mempercepat progres efisiensi energi. (Xinhua)


Para partisipan mempertimbangkan bagaimana aksi kebijakan di berbagai bidang seperti inovasi, digitalisasi, dan keuangan dapat membantu pemerintah saat mereka beralih ke efisiensi energi guna meningkatkan keterjangkauan, ketahanan, dan aksi iklim.

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023