Hasil perikanan ini dikirim ke sejumlah daerah, seperti Jakarta, Denpasar, Pontianak, Surabaya dan Batam.
Padang (ANTARA) - Stasiun Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu serta Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) Padang mencatat 38.120 ekor ikan hias laut dari Sumatera Barat (Sumbar) dikirim ke pasar domestik senilai Rp2.859.000.000 atau Rp2,8 miliar sepanjang Mei 2023.

Kepala SKIPM Padang Abdur Rohman, di Padang, Kamis, mengatakan sepanjang Mei 2023 total hasil perikanan yang dikirim ke pasar domestik senilai Rp5.863.968.250 atau Rp5,8 miliar.

"Kami mengeluarkan 232 surat kesehatan ikan sebelum melakukan pengiriman ke luar Sumbar sepanjang Mei 2023," kata dia.

Selain ikan hias laut, komoditas hasil perikanan yang dikirim ke pasar domestik sepanjang Mei 2023 untuk hasil perikanan hidup adalah lobster 14.655 ekor dengan nilai ekonomi Rp1.099.125.000 atau Rp1,09 miliar. Ikan garing 12.027 ekor senilai Rp721.620.000, keong bawang 47.300 ekor senilai Rp47.300.000.

Kemudian ikan hias air tawar 7.326 ekor senilai Rp36.630.000, kepiting 1.784 ekor senilai Rp133.800.000, 1.324 betutu senilai Rp39.720.000, 1.167 ekor lobster air tawar senilai Rp116.700.000, dan hasil perikanan lainnya 39.687 ekor senilai Rp101.927.000.

Selanjutnya, ikan kakatua seberat 22.351 kilogram senilai Rp447.020.000, lobster segar seberat 957 kilogram senilai Rp71.775.000, ikan tuna segar seberat 388,5 kilogram senilai Rp116.550.000, ikan garing beku seberat 183 kilogram senilai Rp14.640.000 dan ikan lainnya seberat 1.567 kilogram senilai Rp41.411.250.

"Hasil perikanan ini dikirim ke sejumlah daerah, seperti Jakarta, Denpasar, Pontianak, Surabaya dan Batam," kata dia pula.

Sebelumnya, sepanjang April 2023 total nilai hasil perikanan yang dikirim ke pasar domestik mencapai Rp6,08 miliar, dan pihaknya mengeluarkan 236 surat kesehatan ikan.

Ia menjelaskan SKIPM merupakan institusi yang memeriksa dan memastikan kualitas hasil perikanan yang ditangkap di perairan Sumbar bebas dari penyakit berbahaya sebelum dikirim ke luar provinsi.

Selain melakukan cek secara fisik kesegaran ikan hasil tangkapan, dengan ciri-ciri daging ikan masih kenyal dan mata ikan yang masih cerah, pihaknya juga mengambil sampel ikan untuk diperiksa ke laboratorium.

Seluruh fasilitas laboratorium yang dimiliki oleh SKIPM Padang telah diakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional untuk memastikan ikan yang akan dikonsumsi masyarakat maupun diekspor terjamin mutunya.

"Kami akan memastikan apakah ikan ini bebas dari formalin, histamin, logam berat, dan sesuai dengan permintaan negara tujuan. Apabila bebas, maka mereka akan diberikan sertifikat yang menyatakan ikan bersih dari penyakit dan layak ekspor," kata dia pula.
Baca juga: Lomba ikan hias internasional digelar di Padang
Baca juga: Sumbar mengirim ikan hias laut senilai Rp1,9 miliar ke pasar domestik


Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023