Beijing (ANTARA) - Indeks harga produsen (PPI) China turun 4,6 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada Mei 2023, kata Biro Statistik Nasional China (NBS) pada Jumat (9/6).

PPI adalah indeks yang mengukur biaya barang saat siap keluar dari pabrik.

Penurunan tersebut lebih besar 1 poin persentase dibandingkan penurunan yoy pada April.   Menurut NBS, dalam basis bulanan, PPI China turun 0,9 persen.

Dong Lijuan, ahli statistik NBS, mengaitkan penurunan tersebut dengan kecenderungan turunnya harga komoditas internasional secara keseluruhan, lemahnya permintaan di pasar produk industri dalam dan luar negeri, serta basis perbandingan yang tinggi selama periode yang sama tahun lalu.

PPI rata-rata dalam lima bulan pertama tahun ini turun 2,6 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, kata NBS.

PPI untuk industri ekstraksi minyak dan gas turun 19,1 persen (yoy), dan PPI untuk industri peleburan dan pengepresan logam besi turun 16,8 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Sebaliknya, PPI sektor produksi dan pasokan tenaga listrik dan tenaga panas naik 1,6 persen (yoy),  sedangkan PPI industri tekstil dan garmen naik 1 persen (yoy).

Efek carry-over dari pergerakan harga tahun lalu menyumbangkan sekitar 2,8 poin persentase terhadap penurunan PPI (yoy) pada Mei, dibandingkan dengan 2,6 poin persentase pada April, papar Dong.

Data yang dirilis Jumat tersebut juga menunjukkan indeks harga konsumen China, yang merupakan indikator utama inflasi, naik tipis 0,2 persen (yoy) pada Mei. 
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023