Kemajuan teknologi kini kian pesat sehingga apabila santri tidak berada di garis terdepan maka akan tertinggal
Batang (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memberikan inspirasi kepada ratusan santri Pondok Pesantren Ar Raudhoh Limpung di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menjadi wirausaha yang mampu menciptakan lapangan kerja.

"Para santri ternyata memiliki potensi menjadi penggerak dan pelaku ekonomi kreatif. Terbukti ada santriwati yang ingin bergerak di dunia fesyen," kata Sandiaga di Batang, Sabtu sore.

Pada pertemuan dengan Pengasuh Ponpes Ar Raudhoh dan para santri, Sandiaga mengatakan bahwa pihaknya siap memberikan bimbingan teknis kepada santri agar memanfaatkan teknologi digital (go digital).

Sebagai bentuk dukungan kepada santri, Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno juga memesan 2 baju koko kepada santri yang masing-masing senilai Rp500 ribu.

Menurut dia, dengan adanya santri bisa berwirausaha secara mandiri dengan "go digital" dapat menyediakan 4,4 juta lapangan kerja pada tahun 2023 ini.

Baca juga: Menparekraf dorong santri bisa buka peluang usaha

"Ekonomi kreatif Indonesia berada di tiga besar dunia yaitu di angka 7,8 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) dan terus meningkat kontribusinya karena ekspor ekonomi kreatif mencapai Rp26,5 miliar dolar AS," katanya.

Ia meminta para santri tekun dan kreatif dalam berwirausaha agar pada 2045 menjadi santri berwawasan "preneur" yaitu alim beragama, bermoral dalam perilaku, mapan dalam mentalitas, cakap dalam berbisnis dan berdedikasi digital.

Para santri, kata dia, harus memiliki prinsip kerja keras, kerja cepat, kerja tuntas dan ikhlas.

"Kemajuan teknologi kini kian pesat sehingga apabila santri tidak berada di garis terdepan maka akan tertinggal. Oleh karena itu, saya ingin ekonomi kita yang sudah masuk tiga besar dunia harus terus bisa menciptakan lapangan kerja," katanya.

Baca juga: Kemenparekraf minta pelaku MICE terapkan konsep keberlanjutan

Baca juga: Kemenparekraf usulkan Hari Ekonomi Kreatif diperingati 24 Oktober



 

Pewarta: Kutnadi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023