Bangli, Bali (ANTARA) - Kabupaten Bangli, Bali, mengadakan lomba dan festival burung berkicau untuk memeriahkan acara Bulan Bung Karno, dimana ada 12 jenis burung yang kicauannya dilombakan.

"Lomba burung berkicau ini bukan hanya untuk mencari juara, tetapi sebagai ajang silaturahmi dan mendukung pergerakan ekonomi. Kegiatan ini bisa membuat pertumbuhan ekonomi di Bangli, sesuai ajaran Bung Karno yaitu gotong royong kerakyatan, ekonomi kerakyatan lahir di ajang ini," kata Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta saat membuka lomba burung berkicau di Bangli, Minggu.

Bupati mengapresiasi gelaran lomba burung berkicau Bangli Era Baru Cup III. “Saya bangga dengan kegiatan ini, apa yang dilaksanakan oleh Tridatu Bangli bersama tim merupakan komunitas pecinta burung patut diacungi jempol, sebab lomba burung berkicau merupakan rangkaian peringatan Bulan Bung Karno, terlebih diikuti oleh peserta dari seluruh Bali," katanya.

Baca juga: Bangli - BKSDA Bangli bangun Hiking Centre di Gunung batur

Sementara itu Ketua Panitia Lomba dan Festival Burung Berkicau Bangli Era Baru Cup III I Nengah Arya Wibowo menyampaikan tujuan dari kegiatan untuk melestarikan habitat burung dan lingkungan hidup, khususnya di Kabupaten Bangli.

Disamping itu ajang ini merupakan tempat berkumpul, saling berbagi dan silahturahmi, guna mempererat persaudaraan di antara pecinta kicau mania Nusantara.

Sedangkan untuk burung yang dilombakan, kata dia,  ada 12 jenis burung yakni Anis Merah, Cucak Ijo, Murai, Cendet, Kenari, Anis Kembang, Kacer, Love Bird, Pleci, Hwambi, dan branjangan.

Pembukaan lomba ditandai dengan Bupati Bangli Sedana Arta menggantungkan sarang Burung Murai di alun-alun Bangli, yang juga dihadiri Sekda Kabupaten Bangli Ida Bagus Gde Giri Putra, anggota Forkompimda, pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Bangli, pimpinan BUMD di Kabupaten Bangli, dan para sahabat kicau mania.

Baca juga: Lomba burung berkicau diharapkan bantu gerakkan ekonomi Kudus
Baca juga: Arena lomba burung kicau dibubarkan Satgas COVID-19 Tulungagung


 

Pewarta: Adi Lazuardi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023