Dengan menggantikan motor bahan bakar fosil konvensional ke motor listrik yang ramah lingkungan, kita dapat mengurangi polusi udara, menghemat bahan bakar, dan bergerak menuju transportasi yang berkelanjutan
Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong menyebutkan peran humas pemerintah menjadi sangat krusial (penting) dalam mendukung program konversi motor berbahan bakar minyak menjadi listrik.

Menurut dia, konversi motor listrik adalah langkah penting pemerintah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan menangani perubahan iklim global.

"Dengan menggantikan motor bahan bakar fosil konvensional ke motor listrik yang ramah lingkungan, kita dapat mengurangi polusi udara, menghemat bahan bakar, dan bergerak menuju transportasi yang berkelanjutan," kata Usman saat acara Forum Badan Koordinasi Hubungan Masyarakat (Bakohumas), yang mengusung tema "No Emisi, Yes Konversi" di Tangerang Selatan, Banten, Senin.

Ia melanjutkan program nasional konversi motor listrik bertujuan untuk mempercepat adopsi motor listrik di Tanah Air.

Sejalan dengan regulasi yang ditetapkan pemerintah, program itu juga melibatkan berbagai upaya mulai dari penyediaan insentif bagi konsumen, pengembangan infrastruktur pengisian, hingga edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat.

"Melalui forum ini, kita dapat membahas langkah-langkah yang telah diambil, tantangan yang dihadapi, serta potensi manfaat yang dapat diperoleh dari program ini," kata Usman, yang juga Ketua Umum Bakohumas tersebut.

Humas pemerintah, tambahnya, dibutuhkan untuk mengedukasi publik guna menumbuhkan kesadaran dan pemahaman yang baik tentang urgensi dan manfaat program konversi motor listrik.

Sementara itu, Staf Ahli Bidang Perencanaan Strategis Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yudo Dwinanda Priaadi mengatakan pemerintah terus melakukan upaya percepatan untuk membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia serta mendukung rencana aksi transisi energi menuju energi bersih.

Untuk itu, menurut dia, pemerintah tengah menyusun berbagai strategi guna meningkatkan keinginan masyarakat menyukseskan program tersebut.

"Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 38 Tahun 2023 dan Peraturan Menteri ESDM Nomor 3 Tahun 2023, yang mana pemerintah memberikan insentif bagi masyarakat yang ingin melakukan konversi motor BBM ke listrik," ujarnya.

Yudo melanjutkan insentif yang diberikan berupa bantuan sebesar Rp7 juta per unit motor. Berdasarkan Permen ESDM 3/2023, target penerima bantuan pemerintah tersebut sebanyak 50.000 unit pada 2023 dan 150.000 unit pada 2024.

Ia menegaskan untuk mencapai target tersebut dibutuhkan dukungan dan kolaborasi berbagai pihak.

"Kementerian Perhubungan dan Polri telah menyatakan dukungannya terhadap program konversi motor listrik dan kami sangat mengapresiasi hal tersebut," ujar Yudo.

Di sisi lain, untuk mendukung percepatan konversi, Kementerian ESDM terus meningkatkan jumlah bengkel konversi motor listrik.

Hingga saat ini, telah terdapat 21 bengkel tersertifikasi untuk konversi motor listrik. Sebanyak enam bengkel sudah masuk dan tersedia di website program konversi motor listrik, sementara lainnya masih dalam proses.

Selain itu, Kementerian ESDM melalui PPSDM KEBTKE telah menggandeng 20 UMKM bengkel motor untuk menjadi angkatan pertama yang mendapatkan delapan pelatihan konversi motor BBM ke motor listrik.

Baca juga: Kemenperin dukung langkah IKM produksi skuter listrik hasil konversi
Baca juga: Ini jurus pemerintah kejar target konversi motor listrik
Baca juga: Pemerintah percepat program konversi motor BBM ke listrik

 

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023