Jakarta (ANTARA) - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan realisasi anggaran Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tahun anggaran 2023 baru mencapai 19,06 persen karena ada tambahan anggaran bantuan pembelian Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) roda dua.

Kemenperin mendapatkan tambahan anggaran untuk bantuan pembelian KBLBB roda dua atau motor listrik untuk tahun 2023 sebesar Rp1,4 triliun sehingga total anggaran menjadi Rp4,6 triliun.

“Realisasi anggaran Kemenperin sampai 31 Mei 2023 di luar anggaran pembelian KBLBB telah mencapai 27,34 persen. Namun apabila anggaran bantuan pembelian KBLBB dimasukkan atau ditambahkan ke dalam anggaran Kemenperin maka realisasi anggaran baru mencapai 19,06 persen,” katanya dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI sebagaimana dipantau daring di Jakarta, Senin.

Menperin menjelaskan, ada beberapa kendala dalam realisasi anggaran di kementeriannya, antara lain terdapat anggaran yang masih diblokir sebesar Rp207,57 miliar atau 4,49 persen dari total anggaran Kemenperin.

“Dari sebagian besar blokir tersebut merupakan blokir yang disebabkan kebijakan automatic adjustment secara nasional,” ungkapnya.

Selain itu, beberapa kegiatan dengan alokasi anggaran yang cukup besar seperti program pengembangan wirausaha baru (WUB), Diklat 3 in 1, serta pembangunan konstruksi SMK-SMAK Bogor dan Politeknik Cilegon, hingga saat ini masih dalam proses pengadaan atau lelang barang dan jasa, serta dalam proses pelaksanaan.

“Adapun total anggaran untuk kegiatan tersebut yang dalam proses pengadaan atau pelaksanaan adalah sebesar Rp263,45 miliar,” sebut Agus.

Alasan lain, yakni anggaran bantuan pemerintah untuk pembelian KBLBB roda dua sebesar Rp1,4 triliun atau 30,29 dari total anggaran Kemenperin yang ditambahkan atau dimasukkan ke dalam DIPA Kemenperin pada April 2023.

Menperin pun optimis realisasi program dan anggaran Kemenperin akan berjalan sesuai target yang telah ditetapkan yaitu mencapai sekitar 98 persen hingga akhir tahun ini.

“Kami proyeksikan realisasi anggaran pada bulan Juni sebesar 24,15 persen dan realisasi anggaran pada bulan Desember mencapai 98,39 persen,” tegasnya

Menperin menjelaskan progres kegiatan prioritas Kemenperin pada tahun 2023 yang telah dilaksanakan, di antaranya program peningkatan kemampuan WUB sektor industri kecil dan menengah (IKM). Kegiatan ini meliputi pelatihan atau bimbingan teknis, manajemen kewirausahaan dan fasilitasi izin usaha (legalitas usaha), pemberian mesin dan peralatan produksi termasuk melalui program Santripreneur, serta penumbuhan wirausaha di daerah tertinggal, perbatasan, terluar dan pasca bencana.

Total anggaran yang sudah terealisasi hingga bulan Mei sebesar 8,54 persen atau telah dilaksanakan kegiatan sebanyak 241 seminar WUB sektor IKM.

Progres lainnya, yakni pelatihan yang dilakukan oleh Pusdiklat Industri dan Balai Diklat Industri (BDI) yang mencakup program pelatihan, sertifikasi kompetensi dan penempatan kerja.

Pelatihan dilakukan dengan menggunakan kurikulum dan modul yang mengacu pada kebutuhan industri agar terbentuk link and match antara lembaga pelatihan dengan perusahaan industri untuk menghasilkan lulusan pelatihan yang kompeten dan siap kerja.

“Realisasi anggarannya hingga Mei mencapai 30,07 persen atau telah dilaksanakan pelatihan yang melibatkan sebanyak 11.517 peserta,” katanya.

Berikutnya, kegiatan partisipasi Indonesia pada Hannover Messe 2023, yang dilaksanakan pada 17-21 April 2023 di Hannover, Jerman. Hannover Messe 2023 tidak hanya menjadi ajang promosi bagi Indonesia, tetapi juga untuk menunjukkan kesiapan dan kapabilitas sektor manufaktur Indonesia menuju era digital.

”Event ini juga membuka jalan yang lebar bagi masuknya investasi ke dalam negeri maupun kemitraan pelaku industri pada jaringan rantai suplai global atau global supply chain,” tutur Menperin.

Kemudian, pelaksanaan program restrukturisasi mesin dan peralatan industri tekstil sebagai upaya untuk mengakselerasi peningkatan kinerja industri TPT di pasca-pandemi Covid-19.

“Progres saat ini, terdapat pendaftar 12 perusahaan dengan nilai investasi Rp62,67 miliar dengan potensi nilai bantuan yang akan dibahas dan direalisasikan pada bulan Juni 2023 sebesar Rp3,9 miliar,” imbuhnya.

Baca juga: Menperin: butuh waktu ubah kultur masyarakat soal kendaraan listrik
Baca juga: Menperin usulkan tambahan anggaran Rp1,025 triliun untuk 2024
Baca juga: Menperin: Isuzu pindahkan pabrik truk dari Thailand ke Indonesia

 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023