Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT) menggandeng seluruh komponen bangsa, termasuk organisasi kepemudaan, untuk membangun ketahanan masyarakat agar tidak terpapar ideologi kekerasan.

"Ideologi kekerasan bisa memanipulasi anak bangsa untuk menggunakan kekerasan, maka kita perlu melibatkan seluruh komponen bangsa untuk membangun community resilience, bersama pemuda kita lawan ideologi kekerasan," kata Kepala BNPT RI Komisaris Jenderal Polisi Rycko Amelza Dahniel dalam kegiatan audiensi dengan Organisasi Kepemudaan dan Kelompok Cipayung di Kantor BNPT, Sentul, Jawa Barat, Senin.

Melalui keterangan yang diterima di Jakarta, Rycko berharap agar kolaborasi antara BNPT dengan organisasi kepemudaan harus dapat menciptakan program nyata yang menyasar anak muda Indonesia.

"Kami akan adakan lagi pertemuan selanjutnya, kami buat program bersama untuk menciptakan ketahanan bangsa yang baik," ujar Rycko menambahkan.

Baca juga: BNPT ingatkan penyintas perempuan waspadai propaganda paham kekerasan

Salah satu perwakilan dari organisasi kepemudaan dan kelompok Cipayung, yaitu Sekretaris Jenderal Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) Muhammad Rafsanjani merespons baik arahan Kepala BNPT.

Menurutnya, ratusan organisasi di bawah kelompok Cipayung mengaku siap dan mendukung penuh BNPT RI dalam program pencegahan terorisme.

"Saya sepakat dan mendukung penuh BNPT. Kami punya 256 organisasi cabang dan 4.000 jaringan di tiap fakultas di Indonesia. Kelak dalam melakukan optimalisasi program, kami siap menggerakkan seluruh jaringan kami," ujarnya.

Selain PMII, organisasi yang hadir dalam acara ini, di antaranya SEMMI, Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND), Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (HIKMAHBUDHI), dan Nahdliyin Muda.

Baca juga: BNPT tegaskan komitmen perlindungan anak dari terorisme di CCPCJ
Baca juga: BNPT usulkan tambahan anggaran Rp456 miliar di 2024

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2023