Jakarta (ANTARA) - Aktor senior Jajang C. Noer berpendapat memerankan tokoh wanita minangkabau dalam film menjadi hal yang tersulit dalam karirnya dan karena itu dia mengaku setengah mati mengantarkan dialog berbahasa Minangkabau seperti dalam naskah.

"Saya setengah mati mengantarkan dialog itu karena saya orang Jakarta. Memang saya dari bayi sudah dengar Bahasa Minang dari ibu bapak saya memang, tapi kan enggak dipraktekkan," kata dia dalam konferensi pers "Onde Mande!" di Jakarta, Selasa.

Kalau pun diminta berbicara dalam Bahasa Minangkabau, dia mengaku harus perlahan tak bisa seperti para penutur aslinya.

Jajang berperan sebagai Ni Ta, istri pemilik warung di dekat Danau Minangkabau, Sumatera Barat dalam film karya sutradara Paul Fauzan Agusta berjudul "Onde Mande!".

Baca juga: Kemenparekraf dukung peluncuran trailer film "Onde Mande!"

Dia mengatakan harus menghafalkan kata demi kata dalam naskah yang sebagian besar dialognya menggunakan Bahasa Minangkabau itu.

"Begitu dapat skenario, saya terpaksa menghafalkannya. Sama seperti saya menghapal Bahasa Prancis, kata per kata," kata dia yang mengaku harus sampai 15 kali mengulang hafalannya itu.

Kendati begitu, Jajang menganggapnya bukan sebagai tantangan melainkan bagian dari pekerjaannya dan harus melakukannya secara baik.

Dia mengaku bersyukur sekaligus senang dapat berpartisipasi dalam "Onde Mande!" dan berharap kesenangan itu nantinya bisa ditangkap para penonton.

"Selama ini film Minangkabau jarang sekali dan ini film Minangkabau yang hari-hari, ini bukan dari sejarah," demikian tutur Jajang.

Selain Jajang, film "Onde Mande!" juga dibintangi para pemain yang memiliki darah Minang yakni Shenina Cinnamon, Emir Mahira, Ajil Ditto, Shahabi Sakri, Jajang C Noer dan Jose Rizal Manua.

Film bergenre komedi dan drama keluarga yang diproduksi Visinema bekerjasama dengan Gandrvng Films dan Visionari Capital ini berkisah tentang upaya warga desa di tepi Danau Maninjau menyusun rencana besar demi mendapatkan hadiah sayembara senilai Rp2 Miliar dari perusahaan sabun.

Sebab, sang pemenang sayembara, Angku Wan (diperankan Musra Dahrizal) yang merupakan sosok tetua di desatersebut meninggal sebelum mengklaim hadiahnya.
 
Film ini dapat mulai disaksikan oleh seluruh penikmat film di Tanah Air pada 22 Juni 2023 di bioskop.

Baca juga: Alasan sutradara hadirkan Jajang C. Noer di "Under The Volcano"

Baca juga: Jajang C Noer terkesan dengan kostumnya di film "Abracadabra"

Baca juga: Jajang C Noer mengenang sosok Titi Qadarsih

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023