Berbagai jenis KB diberikan secara gratis. Mulai dari implan, IUD, MOW, MOP, kondom, suntik hingga pil
Tanjungpinang (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) optimistis dapat memenuhi target nasional melayani 15 ribu akseptor keluarga berencana (KB) dalam rangka peringatan Hari Keluarga Nasional ke XXX tahun 2023.

"Sebanyak 15 ribu akseptor KB ditargetkan tercapai per hari ini. Batas waktunya pukul 16.00 WIB. Setelah itu, dilaporkan ke pemerintah pusat," kata Kepala BKKBN Perwakilan Kepri, Rohina di Tanjungpinang, Rabu.

Rohina menyebut hingga Rabu siang, total capaian akseptor KB yang mengikuti program KB di wilayah Kepri, sudah  12 ribu orang atau sekitar 96 persen dari total target 15 ribu orang.

Capaian tersebut tersebar di tujuh kabupaten/kota setempat, yakni Tanjungpinang, Batam, Bintan, Karimun, Anambas, Natuna, dan Lingga.

"Tanjungpinang, Bintan, dan Lingga sudah mencapai 100 persen lebih. Sementara empat daerah lainnya belum tercapai, makanya terus digesa minimal di angka 100 persen sebelum pukul 16.00 WIB," ujar Rohina.

Menurut Rohina, BKKBN terus berkoordinasi dengan jajaran pemerintah kabupaten/kota agar target akseptor KB yang telah dibebankan di masing-masing daerah dapat terealisasi. Secara nasional, total target akseptor KB per hari ini sekitar sejuta orang.

Ia menyampaikan, ketika target 15 ribu akseptor KB di Kepri tak mampu dicapai, tentu akan menjadi catatan atau penilaian tersendiri dari pemerintah pusat, karena kaitannya dengan program nasional.

Rohina menjelaskan, akseptor KB ialah pasangan umur subur yang menggunakan salah satu alat atau obat kontrasepsi untuk tujuan mencegah kehamilan.

"Berbagai jenis KB diberikan secara gratis. Mulai dari implan, IUD, MOW, MOP, kondom, suntik hingga pil," ungkapnya.

Lanjut Rohina mengutarakan masyarakat bisa mendapatkan pelayanan KB gratis di seluruh fasilitas kesehatan di tiap-tiap daerah, khususnya Kepri.

Sementara, Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengaku sudah menghubungi bupati/wali kota yang daerahnya belum mencapai target akseptor KB supaya menjadi perhatian dan digesa hingga Rabu sore.

Ansar bahkan berkomitmen memberikan penghargaan kepada kabupaten/kota yang mampu melebihi target di atas 100 persen dalam pelayanan akseptor KB, salah satunya Kabupaten Lingga dengan capaian 127 persen.

"Program sejuta akseptor KB sangat baik untuk menciptakan keluarga sehat dan berkualitas. Ini juga salah satu upaya mencegah anak stunting melalui perencanaan kehamilan yang matang," ucap Ansar.

Baca juga: BKKBN: Kapal Laksamana Malahayati perluas layanan KB daerah terpencil
Baca juga: BKKBN hadirkan PPKS bantu keluarga atasi masalah lewat konseling
Baca juga: BKKBN tingkatkan keikutsertaan pria ber-KB di Banjarmasin

Pewarta: Ogen
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023