Fraksionasi (pemilahan) plasma dilakukan mengingat pentingnya kandungan yang ada dalam plasma darah, salah satunya sebagai protein dan antibodi yang berfungsi mengobati masalah kesehatan serius
Jakarta (ANTARA) -
Palang Merah Indonesia (PMI) berkomitmen menyediakan bahan baku fraksionasi plasma pada momen Hari Donor Darah Sedunia (HDDS) yang jatuh pada hari ini, Rabu (14/6).
 
"Komitmen PMI dalam menyediakan bahan baku fraksionasi plasma perlu dukungan semua pihak, termasuk pemerintah, terutama untuk kebijakan dan dukungan bantuan sarana dan kelengkapan prasana untuk UDD PMI yang menyiapkan bahan baku fraksionasi plasma" kata Ketua Umum PMI Jusuf Kalla di Jakarta, Rabu.
 
Fraksionasi (pemilahan) plasma dilakukan mengingat pentingnya kandungan yang ada dalam plasma darah, salah satunya sebagai protein dan antibodi yang berfungsi mengobati masalah kesehatan serius. Selain itu, plasma darah juga dapat menjadi terapi untuk kondisi kronis yang langka, termasuk gangguan auto imun dan hemofilia.
 
Untuk meningkatkan pelayanan darah dalam negeri, PMI juga berkomitmen membantu pemerintah dengan menandatangani nota kesepahaman bersama terhadap perusahaan yang ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan RI, yakni PT Daewoong Infion-SK Plasma sebagai fasilitas fraksionasi plasma serta PT Triman-Green Cross Biopharma dalam pengelolaan plasma.
 
Ketua Bidang Pengembangan Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (UDD PMI) dr Linda Lukitari Waseso mengatakan bahwa seluruh UDD PMI akan mempersiapkan diri dan berkomitmen menjadi penyedia plasma di Indonesia.
 
"Hari ini PMI menandatangani nota kesepahaman bersama tentang fasilitas fraksinasi plasma, jadi ada inovasi baru yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dan kami dari UDD PMI berkomitmen sebagai penyedia plasma, yang nanti diolah jadi obat," kata Linda.
 
Untuk itu, PMI siap menyediakan bahan baku fraksionasi plasma sesuai persyaratan dan standar yang ditetapkan baik oleh pemerintah maupun badan-badan internasional yang berwenang.
 
Hingga saat ini, sudah ada 18 UDD PMI yang telah tersertifikasi cara pembuatan obat yang baik (CPOB) yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI. Dari 18 UDD PMI, tersebut sudah terkumpul sebanyak 100.000 liter plasma yang siap di-alih daya produksi ke fasilitas pembuatan obat atau toll-manufacturing.
 
Bersama dengan BPOM RI, Kemenko PMK, dan Kemenkes, PMI terus berupaya mendukung penyiapan fasilitas UDD PMI yang tersertifikasi CPOB untuk menjamin mutu plasma darah dan dapat memenuhi kecukupan serta keberlangsungan kebutuhan bahan baku plasma tersebut.

Dalam penandatanganan kesepakatan ini, dibahas juga mengenai tata cara pengiriman plasma, jenis ekspedisi yang digunakan, dan dampak serta risiko pengiriman. Lalu, audit yang dilakukan oleh BPOM baik terkait plasma dan fasilitas pengelolaan plasma.
 
Nota kesepahaman ini juga meliputi penyediaan bantuan teknis dari Daewoong Infion dan PT Triman mengenai keahlian dalam memproses plasma, termasuk pertukaran pengetahuan dan pelatihan kemampuan terkait fraksionasi plasma.
 
Adapun HDDS tahun ini bertemakan “Berikan darahmu, berikan plasmamu, bantu kehidupan, bantu sesama”.
 
Salah satu tujuan perayaan HDDS yakni meningkatkan peran serta pemerintah untuk berkomitmen dalam mencukupi kebutuhan darah dan produk darah yang aman, berkualitas dan berkelanjutan yang berasal dari 100 persen penyumbangan darah sukarela tanpa bayaran.

Baca juga: PMI anjurkan masyarakat jadikan donor darah sebagai gaya hidup
Baca juga: Ahli hematologi onkologi: 1 pendonor darah bisa selamatkan tiga nyawa
Baca juga: Peringati Hari Donor Darah Sedunia, Tugure Gelar Kegiatan Donor Darah

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023